Mataram, Gatra.com - Aksi unjuk rasa masa terus berlangsung di DPRD Nusa Tenggara Barat (NTB), Jalan Udayana, Mataram, hingga Senin malam (30/9). Sayangnya, aksi masa ini dinodai pelemparan batu dan sejumlah benda tumpul terhadap polisi. Guna melindungi diri, polisi berupaya membubarkan massa aksi dengan menembakkan water cannon.

Massa yang bertahan pun perlahan mundur dan masuk ke dalam Masjid Islamic Center NTB untuk mengamankan diri. “Maju, jaga diri masing-masing. Tembakkan water cannon ke arah selatan,” perintah Kapolres Mataram, AKBP Saiful Alam.

Para mahasiswa yang merasa terdesak masih bertahan duduk di dalam halaman Masjid Hubbul Wathan Mataram. Sementara itu, sebanyak 26 mahasiswa ditangkap dan diamankan oleh pihak kepolisian akibat kerusuhan saat demo anarkis di depan kantor DPRD NTB, malam ini.

“Namun, belum bisa kita pastikan secara rinci nama-nama mahasiswa yang ditangkap. Kita minta untuk menunggu dan memberikan pihak kepolisian bekerja. Sekali lagi, berikan kami kesempatan bekerja dulu,” ujarnya.

Puluhan mahasiswa yang ditangkap tersebut akan dibawa ke Polda NTB untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

Aksi Unras mahasiswa tersebut merupakan kedua kalinya setelah aksi pada Minggu kemarin (29/10). Mereka melakukan demo dengan tuntutan yang sama yakni menolak revisi sejumlah UU termasuk revisi UU KPK dan sejumlah UU lainnya yang dianggap bermasalah.