Mataram, Gatra.com-Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Mataram, Muhammad Amri Akbar, mengaku kecewa atas tanggapan aksi yang dilakukan para mahasiswa karena bermuatan politis. Bagi BEM, tanggapan DPRD NTB seperti itu bukan menjadi tujuan mahasiswa. Seharusnya tuntutan disikapi kedaulatan rakyat.
“Jadi, kalau demikian tanggapan DPRD, kami akan tetap bertahan di DPRD NTB ini. Sampai tuntutan mahasiswa, murni ditanggapi secara kedaulatan rakyat. Kami akan bertahan, tidak akan pulang sampai DPRD NTB mengambil sikap sesuai dengan usulan tuntutan," ujar Amri usai mendengarkan tanggapan DPRD NTB terkait aksi dan tuntutan masa mahasiswa, Senin (30/9) di Gedung DPRD NTB.
Tanggapan DPRD NTB terkait tuntutan mahasiswa dalam aksi unjuk rasa tersebut telah disampaikan langsung oleh perwakilan DPRD NTB H Ridwan Hidayat di hadapan ribuan massa aksi tepat pukul 17.56 WITA.
Dalam tanggapan terkait aksi mahasiswa tersebut, perwakilan DPRD H Ridwan Hidayat mengatakan, ada sepuluh poin pernyataan sikap yang tersirat dalam surat bernomor 007/69/DPRD.NTB/2019 dan ditandatangani Ketua DPRD NTB Sementara, Baiq Isvie Rupaeda.
Ridwan Hidayat menyatakan, DPRD NTB menyebut surat itu sebagai bahan pelaporan ke Presiden RI Joko Widodo terkait tindak lanjut aksi unjuk rasa mahasiswa dari BEM se-NTB pada 26 dan 30 September 2019.