Jakarta, Gatra.com - Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Bandara Soekarno-Hatta, Anas Ma'ruf mengingatkan jemaah umroh untuk lebih hati-hati memilih travel perjalanan ibadah yang mengaku menyediakan International Certificate of Vaccination (ICV) tanpa jamaah di vaksin lebih dulu.
"Di Jakarta, terdapat delapan travel yang ketahuan memberikan ICV palsu kepada calon jamaah umrohnya. Padahal seharusnya ICV tersebut baru bisa diberikan bagi jemaah yang sudah disuntik vaksin Meningitis. Tapi karena ada jamaah tidak paham, langsung dikasi saja buku ICV tanpa lebih dulu divaksin. Artinya bukunya itu palsu," kata Anas saat ditemui di Gedung Kemenkes, Jakarta Selatan, Senin (30/9).
Anas menyatakan kejadian pemberian buku “kuning” ICV ini sudah berulang terjadi. Belakangan diketahui motifnya karena persaingan antara travel yang berlomba-lomba memberikan harga murah bagi calon jamaah umroh.
"Biasanya travel-travel nakal ini memasukkan ICV dalam paket perjalanan dan memberikan harga murah. Untuk mendapatkan ICV yang asli, masyarakat harus lebih dulu divaksin di salah satu rumah sakit dengan membayar Rp300 ribu. Namun oleh travel ada yang bayar setengahnya saja, tanpa divaksin tapi diberikan buku ICV palsu," katanya.
Anas menyebut travel yang kedapatan menggunakan buku ICV palsu tersebut masih dalam proses penyelidikan dana belum bisa disampaikan ke publik nama travelnya.
"Kami memeriksa ICV dari barcode untuk membuktikan keasliannya. Saat di scan akan terlihat siapa pihak yang mengeluarkan vaksin tersebut dan kapan waktu pemberiannya. Bila palsu, barcode tidak dikenali oleh mesin scan. Selain dilengkapi tanda tangan, juga akan dilihat jenis kertas digunakan. ICV asli itu menggunakan security printing, hologram," jelasnya.