Home Politik Pasca Rusuh Wamena, Nasrul Abit Imbau Jaga Kerukunan

Pasca Rusuh Wamena, Nasrul Abit Imbau Jaga Kerukunan

Padang, Gatra.com - Pasca pecahnya kerusuhan di Wamena, Jayawijaya, Papua, Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit mengimbau warga Sumbar untuk tetap menjaga kerukunan, serta tidak mudah terprovokasi dengan informasi-informasi yang masih simpang siur.
 
Nasrul Abit menegaskan, kerusuhan yang terjadi di Wamena bukanlah konflik etnis. Tidak hanya masyarakat Minang atau asal Sumbar saja yang menjadi korban, tetapi dari berbagai daerah. 
 
"Banyak pengungsi dari berbagai daerah di posko pengungsian Makodim Wamena, maupun Sentani. Ini bukan konflik etnis, hindari provokasi, dan jangan terprovokasi. Jangan sebarkan informasi yang menimbulkan konflik yang lebih besar ke depannya," imbau Nasrul Abit di Padang, Senin (30/9).
 
Dia mengatakan, saat dirinya berada di Wamena dan Sentani selama dua hari, masih ada warga asal Sumbar yang ingin bertahan di Wamena karena sudah berada di daerah tersebut selama bertahun-tahun, serta memiliki rumah dan toko untuk mata pencaharian. Bahkan beberapa diantara mereka sudah memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) Papua.
 
"Mereka saling hidup berdampingan. Mari kita jaga keutuhan NKRI ini," sebut dia.
 
Nasrul Abit menyampaikan, warga asal Sumbar yang menjadi korban dalam kerusuhan tersebut sembilan orang, delapan diantaranya dipulangkan untuk di makamkan di Kabupaten Pesisir, kampung halaman korban. Sedangkan satu orang lainnya di makamkan di Wamena. 
 
"Dari 33 orang korban, hanya sembilan orang warga Sumbar. Sekali lagi kami tegaskan, ini bukan konflik etnis," tegasnya.
 
Hal tersebut disampaikannya secara berulang-ulang menanggapi mulai beredarnya beberapa informasi yang simpangsiur di media sosial, dan mulai bermunculannya tagar Minangberduka dan SaveMinang. 
 
Dia katakan, Dirjend Otonomi Daerah dan Gubernur Papua menyarankann untuk tidak memulangkan masyarakat Sumbar ke kampung halaman. Bahkan Gubernur dan Korem Papua sudah menjamin keamanan masyarakat selama berada di Papua. 
 
"Namun tentunya kita juga harus mendengarkan jeritan dan keluhan masyaarakat kita yang minta dipulangkan ke daerah asal. Tiga Hercules TNI akan dipergunakan untuk membawa masyarakat dari Wamena ke Sentani, dan Jayapura terlebih dahulu," ucapnya.
130