Jakarta, Gatra.com - Direktur Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal (Dirjen PDT) Kemendes PDTT, Samsul Widodo mengatakan, dalam mendorong perkembangan desa wisata, pemerintah bekerja sama dengan berbagai startup. Bahkan, pemasaran serta promosi desa wisata saat ini dikakukan oleh startup yang bergerak di sektor tour operator.

"Jadi, mereka yang menjual paketnya dan sebagainya. Yang kedua, kami bersama startup e-ticketing. Kami mencoba menerapkan sistem e-ticketing terhadap desa wisata yang sudah siap," katanya di Jakarta, Senin (30/9).

Beberapa upaya ini dilakukan agar memudahkan promosi secara digital dengan target masyarakat milenial. Pasalnya, saat ini, masyarakat milenial lebih tertarik dengan promosi yang ditampilkan secara digital lewat sosial media maupun situs internet.

"Selain itu, pengelolaan terhadap pengunjung itu jadi lebih mudah. Dengan begitu, kita akan mempunyai data siapa saja pengunjungnya, kapan, dan jam berapa. Itu lebih mudah dari record, daripada dilakukan secara manual," tambahnya.

Samsul menyebutkan, saat ini terdapat sekitar 10 startup yang  bekerja sama dengan Kemendes PDTT dalam pengembangan desa wisata. Beberapa startup ini berfokus pada pemasaran, pendampingan, serta penyediaan sistem e-ticketing.

"Jadi kami memanfaatkan mereka untuk bisa menjual paket desa wisata. Namun, kami sendiri meminta input dari mereka, bagaimana cara mengembangkan desa wisata. Mereka tahu persis sebenarnya segmennya seperti apa. Beberapa kali kami rapat dan sekarang kami punya proyek baru," pungkasnya