Home Milenial Rusuh Wamena, Nasrul Abit, Ribuan Perantau Minang Mau Pulang

Rusuh Wamena, Nasrul Abit, Ribuan Perantau Minang Mau Pulang

Padang, Gatra.com - Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit mengatakan, berdasarkan data sementara di Ikatan keluarga Minang (IKM), sebanyak 1.470 perantau Sumbar di Wamena, Jayawijaya ingin pulang ke kampung halaman, pasca pecahnya kerusuhan di Wamena.

"Yang sudah terdaftar saat ini di Ikatan Keluarga Minang (IKM) ada sebanyak 1.470 perantau Sumbar yang ingin pulang ke kampung halaman. Kemungkinan akan sampai 2.000 jiwa," ujar Nasrul Abit kepada awak media di Padang, Senin (30/9).

Dia mengatakan, untuk jumlah perantau Sumbar yang berada di pengungsian, terdata sebanyak 172 orang di Sentani, Jayapura dan 300 orang di Kodim Wamena.

"Dari hasil bincang-bincang dengan pengungsi, ada diantara mereka yang ingin pulang, ada juga yang ingin bertahan di sana (Wamena). Data final belum bisa didapatkan. Saya sudah minta IKM untuk menuntaskan data yang ingin pulang secepatnya, agar jelas berapa banyak warga yang dipulangkan," sebut dia.

Pemerintah Provinsi Sumbar memiliki dua alternatif untuk memulangkan perantau dari Wamena. Jika perantau yang ingin pulang hanya 200 jiwa, kepulangan akan menggunakan transportasi udara. Namun, jika jumlahnya mencapai seribuan, warga akan dipulangkan menggunakan kapal via laut.

Estimasi anggaran yang dibutuhkan untuk memulangkan 1.470 jiwa perantau hingga Padang menggunakan kapal sebesar Rp2,5 miliar. Sedangkan menggunakan pesawat akan memerlukan dana sebesar Rp10 miliar lebih.

"Saat ini donasi untuk memulangkan perantau dari wamena masih dibuka. Dana yaang sudah terkumpul per 30 September baru sebesar Rp443.914.808. Semua uang yang didapatkan akan diperuntukkan untuk memulangkan perantau ke Sumbar," sebut dia.

Besok malam (1/10) akan ada pertemuan dengan komunitas-komunitas perantau Minang di Jakarta untuk 'badoncek' atau mengumpulkan donasi, sebut dia. Namun, mantan Bupati Pesisir Selatan ini menyarankan agar masyarakat yang ingin pulang memikirkan matang-matang keputusannya, apalagi jika sudah memiliki aset (rumah dan toko) di Wamena.

Jika uang hasil donasi tidak mencukupi untuk memulangkan perantau, pemerintah Sumbar akan memakai uang Badan Amil Zakat (BAZ) Sumbar untuk sementara waktu. "Pihak Baznas sudah bersedia untuk menanggulangi dulu uang untuk kepulangan ini, nanti akan kita ganti lagi uang Baznas,' sebut dia.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Nasrul Abit berangkat ke Wamena pada Jumat malam untuk melihat dan meninjau kondisi masyarakat Sumbar yang ada di Wamena. Kedatangannya untuk menyampaikan kepedulian warga dan pemerintah Sumbar, terkait tragedi berdarah itu. Paling tidak, masyarakat merasa terobati dengan kehadiran utusan Pemprov Sumbar.

Menurutnya, meskipun kondisi berangsur kondusif, tapi berdasarkan pantauan sementara, sampai saat ini belum ada pergerakan ekonomi di Wamena. Kondisi ini menyusul lumpuhnya objek-objek vital yang ada di Wamena.

Maka untuk itu dia meminta kepada semua pihak untuk dapat saling menjaga kerukunan. Tujuannya agar tidak ada lagi gejolak baru. Apabila semua rukun, damai, hidup saling berdampingan dan menghargai kedudukan satu sama lain, tentu tidak akan terjadi konflik.

169