Jakarta, Gatra.com- Sekelompok pelajar berseragam putih abu-abu menyerang aparat keamanan gabungan yang terdiri dari polisi dan TNI di sekitar Gedung DPR/MPR RI, tepatnya di depan Stasiun Palmerah.
Hingga saat ini, masih belum diketahui motif tuntutan sekelompok pelajar itu. Bahkan, pihak kepolisian telah bernegosiasi, meski tidak dihiraukan mereka. "Kami tidak melakukan apa-apa. Lihat kami tidak melakukan penyerangan. Pelajar yang di luar kenapa harus melakukan penimpukan seperti itu," teriak seorang polisi menggunakan pengeras suara.
Sekelompok pelajar tersebut juga melakukan penimpukan batu serta melempar petasan ke arah petugas. Petugas keamanan yang tadinya bertahan mulai menembakkan gas air mata untuk mengurai kerumunan.
"Kami sudah mengetahui bahwa kalian bukan pelajar dari Jakarta, tapi dari Banten, Pandeglang. Pelajar Jakarta cinta damai. Jika terus seperti ini, kami akan melakuan tindakan penangkapan," gertak polisi melalui pengeras suara.
Berdasarkan pantauan Gatra.com, polisi yang tadinya menembakkan gas air mata, mulai menghentikan penembakan tersebut. Hal itu karena arah angin yang membawa letusan gas air mata menuju kawasan Gedung DPR. Orang yang berada di dalam pagar Gedung DPR mulai terganggu dengan efek gas air mata.
Saat ini, setelah sekelompok pelajar melempar batu ke arah petugas, mereka sempat mundur karena efek gas air mata yang ditembakkan petugas ke arah mereka.
"Sekali lagi kami imbau, adik pelajar untuk kembali ke rumah masing-masing. Silahkan yang berasal dari Banten, Pandeglang, dan Tangerang untuk kembali. Walaupun menggunakan seragam pelajar sekolah, ini bukan menunjukkan pelajar Indonesia yang baik," ujar salah seorang polisi.