Home Politik DPRD Riau Trauma dengan Kericuhan di DPRD Sumbar

DPRD Riau Trauma dengan Kericuhan di DPRD Sumbar

Pekanbaru, Gatra.com - Ketua sementara DPRD Riau,Sukarmis, mengatakan gedung rakyat Provinsi Riau tidak akan menerima massa aksi jika unjuk rasa dilakukan dengan brutal. 
 
Menurut Sukarmis, kejadian di DPRD Sumbar dan DPRD Sumut membuat gedung rakyat Riau lebih awas menyikapi aksi demonstran. Dia tak menampik kalau DPRD Riau trauma dengan kejadian demonstran di dua provinsi tetangga itu. 
 
"Jadi kita tidak mau kejadian di DPRD Sumbar dan Sumut terulang di Riau. Kami mungkin tak berani menghadapi demonstran dengan massa sekitar 3000 orang," jelasnya kepada Gatra.com, Senin (30/9). 
 
Ia menambahkan untuk saat ini anggota legislator mempercayakan sepenuhnya kepada aparat kepolisian untuk menyikapi demonstran. Meski begitu Sukarmis menegaskan DPRD Riau tetap akan menerima para pendemo, jika itu dilakukan melalui perwakilan. 
 
"Biarkan aparat kepolisian yang melakukan antisipasi. Tapi kalau nanti ada perwakilan demonstran yang ingin masuk ke gedung dewan, ya kita terima. Kalau masuk sekali banyak ya tidak bisa," tegasnya. 
 
Pantauan Gatra.com di lokasi, aparat kepolisian mulai membanjiri gedung DPRD Riau yang terletak di jalan Jenderal Sudirman itu. Kehadiran aparat berbaju coklat ini dilengkapi dengan pengerahan mobil water canon sebanyak dua unit. Ada juga pasukan anti huru hara yang disiagakan di sekitaran pagar gedung rakyat. Tak hanya itu personel Brimob juga disebar di sejumlah tempat. 
 
Senin siang (30/9), sejumlah elemen masyarakat dijadwalkan akan melakukan aksi unjuk rasa di DPRD Riau. Aksi demo kali ini dilakukan oleh BEM Universitas Riau, Aliansi Mahasiswa Pecinta Lingkungan, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)  dan Senat Eksekutif Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Diniyah Pekanbaru. 
 
Sebelumnya pada Rabu (25/9) aksi unjuk rasa berujung ricuh terjadi di DPRD Sumatera Barat, kota Padang. Aksi unjuk rasa yang diikuti ribuan mahasiswa itu membuat gedung rakyat Ranah Minang menjadi porak-poranda. Pembakaran perabot dan perusakan dokumen tak terhindarkan. Dalam aksi itu turut dilakukan penurunan gambar Presiden Jokowi. 
 
58