Jakarta, Gatra.com - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian baru saja mengangkat Irjen Pol Paulus Waterpau sebagai Kapolda Papua yang baru.
Paulus menggantikan Irjen Pol Rudolf Alberth yang kini memegang jabatan sebagai analis kebijakan utama Badan Pemelihara Keamanan (Barhakam) Polri.
Saat ditanya soal komitmennya mengerjakan 'pekerjaan rumah' Papua, Waterpau mengungkapkan tiga langkah utama yang akan dikerjakan jajarannya dalam menangani konflik Wamena, yang belakangan menelan korban hingga 32 orang itu.
“Pertama, akan merampungkan evakuasi korban. Korban itu berupa korban yang meninggal dunia hingga yang sakit akan mendapatkan perawatan,” katanya, usai pelantikan di Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (30/9).
Kedua, Waterpau akan mengurus pengungsi yang masih tinggal di sejumlah fasilitas publik beberapa daerah.
"Yang lain adalah sekarang sedang mengungsi, baik yang ada di Wamena ataupun yang ada di sekitar Jayapura, Sentani. Itu yang akan kami tangani dulu bersama dengan Pemda dan stakeholder yang ada," ujar Waterpau.
Langkah ketiga, lanjut Waterpau pihaknya akan melakukan upaya rekonsiliasi dan rehabilitasi guna membuat situasi semakin kondusif.
“Melibatkan pihak lain karena tentu Polda Papua tak bisa jalan sendirian,” katanya.
"Ya otomatis kalau saya pikir kita harus membangun sinergitas bersama karena kemampuan kita terbatas. Situasinya seperti itu, diperlukan pergantian dari semua pihak terutama para tokoh, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat dan juga Pemerintah Daerah baik Provinsi maupun Kabupaten," tambahnya.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo menilai, pergantian Kapolda Papua tak akan mempengaruhi penanganan konflik di Papua. Sebab, Waterpau yang merupakan penduduk asli Papua sudah berpengalaman bertugas di sana.
“Nggak lah, InsyaAllah, Irjen Paulus Waterpau, beliau asli penduduk Papua kemudian sudah cukup berpengalaman selama sekian puluh tahun di sana, jadi secara komunikasi, secara kultur, beliau sudah sangat paham," jelas Dedi.
Sebelumnya, pergantian jabatan Kapolda Papua dilakukan melalui serah terima jabatan (sertijab) di Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (30/9) pagi.
Selain Kapolda Papua, Kapolri Tito juga mengangkat Kapolda Riau dan Kapolda Sulawesi Tenggara baru. Mutasi itu sendiri tercantum dalam Surat Telegram Kapolri Nomor: ST/2569/IX/KEP/2019.