Home Ekonomi Asita: Indonesia Terlambat Kembangkan Wisata Halal

Asita: Indonesia Terlambat Kembangkan Wisata Halal

Solo, Gatra.com- Indonesia menjadi pasar besar untuk pengembangan wisata halal. Apalagi Indonesia menjadi negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia.

Wakil Ketua Asociation of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Jawa Tengah Daryono mengatakan Indonesia memiliki pasar potensial untuk pengembangan wisata halal. Sayangnya hingga saat ini pasar yang besar ini tidak dilirik oleh pelaku wisata di Indonesia dan kalah cepat dilirik negara lain.

"Indonesia sangat terlambat untuk pengembangan wisata halal. Padalah kalau melihat negara-negara tetangga, Malaysia, Singapura, Jepang, sudah mengembangkan wisata halal. Bahkan Taiwan pun sudah," ucap Daryono, Senin (30/9).

Indonesia layak jadi rujukan wisata halal merujuk Global Muslim Travel Indeks yang punya empat kategori wisata halal. Pertama, aksesibilitas. "Kalau aksesibilitas, beberapa kota sudah tidak diragukan lagi," ucapnya.

Daryono mencontohkan Solo. Kota ini sudah punya penerbangan langsung ke Jeddah. Penerbangan ini diharapkan bisa menarik wisatawan dari jazirah Arab.

Indikator kedua lingkungan. Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan muslim.

Selanjutnya, komunikasi dan servis. "Untuk kedua hal ini, Indonesia dirasa sudah siap. Sebab untuk pengembangan wisata pada umumnya, juga menggunakan kedua indikator ini," ucapnya.

100