New York, Gatra.com - Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Mohammed bin Salman mengatakan bahwa ia bertanggung jawab penuh atas tragedi pembunuhan jurnalis asal Saudi Jamal Khashoggi namun membantah tuduhan bahwa ia memerintahkan pembunuhan tersebut.
Hal itu disampaikan pada sebuah wawancara di acara televisi "60 Minutes". Pria berusia 34 tahun itu mengatakan bahwa pembunuhan Khashoggi adalah tindakan keji. "Tapi saya mengambil tanggung jawab penuh sebagai pemimpin di Arab Saudi, terutama karena itu dilakukan oleh individu yang bekerja untuk pemerintah Saudi," ujarnya.
"Sama sekali tidak," katanya saat ditanyai apakah ia memerintahkan pembunuhan Khashoggi yang mengkritiknya lewat kolom The Washington Post.
Dilansir AP News (30/9), pada 2 Oktober 2018 silam, Khashoggi memasuki konsulat Saudi di Turki untuk mengumpulkan dokumen yang ia perlukan untuk menikah. Di situlah agen pemerintah Saudi Khashoggi dan memenggal tubuhnya, yang belum ditemukan hingga saat ini.
Arab Saudi telah mendakwa 11 orang tragedi pembunuhan tersebut dan mengadili mereka, yang ditahan secara rahasia. Hingga saat ini belum ada yang dihukum.
Dalam sebuah wawancara di New York pada Kamis pekan lalu, tunangan Khashoggi yang berasal dari Turki Hatice Cengiz mengatakan bahwa siapa pun harus bertanggung jawab atas pembunuhan Khashoggi tak peduli siapa pelakunya. Dia ingin Putra Mahkota mengatakan kepadanya: "Mengapa Jamal dibunuh? Di mana tubuhnya? Apa motif pembunuhan ini?
Sementara itu, pihak Arab Saudi telah lama menegaskan bahwa putra mahkota tidak terlibat dalam operasi yang melibatkan agen rahasia Saudi.