Dubai, Gatra.com - Pemberontak Houthi di Yaman mengatakan pihaknya telah melakukan serangan besar di dekat perbatasan Arab Saudi selatan dan menangkap banyak pasukan dan juga kendaraan. Pihak Arab Saudi belum memberikan konfirmasi terkait klaim tersebut.
Seorang juru bicara Houthi mengatakan serangan itu menghancurkan tiga barikade militer Arab Saudi. Ia mengklaim serangan terjadi 72 jam lalu dengan menggunakan drone, rudal, dan unit pertahanan udara mereka. Al Masirah TV, stasiun televisi yang dikelola kelompok pemberontak Houthi, mengutip juru bicara Houthi bahwa kelompok pemberontak telah menangkap ribuan pasukan musuh, termasuk banyak perwira dan prajurit tentara Saudi, serta ratusan kendaraan lapis baja.
Atas klaim itu, seperti dilansir Reuters (29/9) juru bicara koalisi pimpinan Saudi yang pernah memerangi kelompok Houthi selama lebih dari empat tahun di Yaman belum memberikan konfirmasi. Sementara, pasukan resmi pemerintah Yaman, yang juga didukung koalisi, dalam beberapa bulan terakhir mengklaim telah memerangi pasukan Houthi di wilayah Kataf di provinsi Saada Utara dekat perbatasan Saudi.
Kabar konflik dan kekerasan yang berkepanjangan itu semakin menghambat upaya PBB meredakan ketegangan dan membuka jalan perundingan mengakhiri perang yang telah menewaskan puluhan ribu orang dan mendorong jutaan orang ke jurang kelaparan di negara Semenanjung Arab. Koalisi Muslim Sunni, yang menerima senjata dan intelijen dari negara-negara Barat, pernah melakukan intervensi di Yaman pada Maret 2015 setelah Houthi menggulingkan pemerintah yang diakui secara internasional dari kekuasaan di ibukota Sanaa pada 2014.
Seperti diketahui sebelumnya, Houthi, baru-baru ini meningkatkan serangan rudal dan pesawat tak berawak ke kota-kota Saudi, telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan terbesar yang pernah terjadi pada fasilitas minyak Arab Saudi, Aramco, pada 14 September silam. Sedangkan pihak Saudi menolak klaim tersebut dan bersikukuh bahwa serangan itu berada dari Iran. Iran sendiri membantah tudingan tersebut.