
Ambon, Gatra.com - Setelah tiga hari berada di tenda pengungsian pasca gempa bumi yang menghantam Pulau Ambon, Kamis (26/9), warga Desa Tenga-tenga di Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, baru tersentuh bantuan emergency berupa bahan makanan.
Bantuan bahan makanan bagi sejumlah pengungsi Desa Tenga-tenga ini, berasal dari lembaga kemanusiaan Clerry Cleffy Institute (CCI) dan dikoordinasikan oleh Yayasan Peduli Inayana Maluku (YPIM) ini, diberikan kepada para pengungsi, Sabtu (28/9).
"Sampai hari ini baru bantuan dari CCI saja yang kami dapatkan. Entah yang lain. Mungkin sudah ada bantuan, namun hanya di bagian bawah saja," tutur Jalal Tuharea, salah satu pengungsi yang ditemuai Gatra.com.
Menurut Jalal, pada Jumat kemarin (27/9), Bupati Maluku Tengah, Tuasikal Abua hanya datang memberikan terpal sebanyak 20 buah. Ini dirasakan tidak mencukupi untuk digunakan para pengungsi.
"Keseluruhan warga Tenga-tenga mengungsi. Jumlah warga di sini ada 5.000-an jiwa. Tentu 20 tenda saja tidak cukup," ujarnya.
Sementara itu, Pejabat Negeri (Desa) Tenga-tenga, Ahmad Maurapey menyebutkan, warga desanya terpaksa mengungsi, bukan karena isu tsunami, tapi karena posisi Tenga-tenga pada daerah kemiringan yang dikuatirkan longsong saat gempa.
"Kami takut longsor atau saat di dalam rumah, pas gempabumi terjadi keretakan dan rumah rubuh menimpa masyarakat. Oleh karena itu kami himbau untuk diungsikan," tuturnya.
Para pengungsi Desa Tenga-tenga yang mendapatkan bantuan dari CCI ialah warga yang mengungsi di Dusun Aiputih sebanyak 500 orang.
Bantuan dari Direktur CCI Dwi Prihandini melalui relawan CCI Wendy Polhaupessy disaksikan Direktur YPIM Othe Patty tersebut, antara lain 10 karung beras, 40 kardus mie instan, 40 kg gula, 40kg kacang hijau, 20 rak telur, daun teh, terigu dan air mineral galon.