Batam, Gatra.com - Kapal Tangker dengan nomor lambung Permata Sukses (PS) 5001 bermuatan 3.900 kiloliter BBM jenis Fame Oil milik Pertamina, kedapatan 'kencing' di perairan Kabil, Batam Provinsi Kepri, Kamis (26/9). Yang 'dikencing'kan, kapal dari Bintan menuju Batam ini, tak tanggung-tanggung; 14 ton. Untung saja Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI memergoki.
Direktur Operasi Bakamla RI, Laksamana Pertama NS Embun mengatakan, “Dalam perjalanan, tim patroli Satgasus Trisula unsur KN Bintang Laut 401 memergoki kapal itu memindahkan muatan. Saat petugas melakukan pemeriksaan, awak kapal tidak bisa menunjukan dokumen resmi terkait rekomendasi pemindahan muatan, baik dari aspek perizinan Minyak Bumi dan Gas (Migas) ataupun izin terkait aspek pelayaran.
"Ada tiga Kapal yang diamankan sedang estafet ‘kencing’ muatan adalah Tugboat (TB) GS 88, TB MTM dan Permata Sukses 5001. BBM jenis Fame itu merupakan campuran untuk Bio Disel (B20) industri dan Subsidi, kapal PS 5001 dengan 12 ABK ini memiliki logo PT.Pertamina. Ini masih akan kami selidiki lebih mendalam,” katanya kepada Gatra.com, Minggu, (29/9) di Batam.
Modusnya, kata Embun, kapal tersebut melakukan transfer muatan saat berlayar ke tujuan dengan cara flothing brage, tanpa mengantongi rekomendasi atau izin dari perusahaan dan instansi terkait. Sebanyak 18 orang anak buah kapal (ABK) beserta Nahkoda dari kapal Tugboat turut diamankan untuk dimintai keterangan.
Menurut Embun, sesuai monitoring inapirtnet, Kapal Permata Sukses 5001 dengan nomor produk SPOG.IDPNK 1117.0000554 beroperasi untuk menyuplai pasokan fame di tangki milik Pertamina di wilayah Kepulauan.
“Kapal tidak seharusnya melakukan aktifitas pemindahan muatan di tengah laut. Untuk kasus ini, Kami telah berkordinasi dengan Direktorat Kepolisian Perairan dan Udara (Dirpolairud) Polda Kepri, untuk kepentingan penyielidikan lebih lanjut,” ujarnya.
Maraknya jual-beli BBM dengan cara ilegal di tengah laut yang dilakukan oleh Armada kapal membuat pihaknya menerapkan berbagai metode pencegahan. Diantaranya; Patroli bersama stakeholder terkait, operasi secara mendiri bahkan Bakamla terus tingkatkan intensitas operasi khusus.
“Pemantauan aktifitas di perairan Kepri akan terus ditingkatkan oleh Bakamla RI, ini untuk menjamin keamanan dilaut. Hal itu sejalan dengan nawacita Pemerintah untuk mendukung kebijakan BBM satu harga,” katanya.