Jakarta, Gatra.com - Vaksinasi flu mencegah jutaan penyakit dan kematian terkait flu setiap tahun, namun tingkat vaksinasi rendah karena berbagai alasan.
Salah satu mitos umum yang membuat orang menghindari suntikan flu adalah mereka berpikir suntikan itu akan memberi mereka flu. Namun hal itu tidaklah benar. Virus dalam vaksin tidak aktif, dan virus yang tidak aktif tidak dapat menularkan penyakit.
Dikutip dari Live Science, yang benar dari gejala ini adalah bahwa Anda mungkin merasakan efek tubuh Anda meningkatkan respons kekebalan tubuh, tetapi itu tidak berarti Anda terserang flu.
Mitos ini bisa dijelaskan secara fakta dan penjelasan di baliknya. Pertama virus tidak aktif. Influenza, atau flu, adalah penyakit pernapasan menular yang umum tetapi serius yang dapat mengakibatkan seseorang bisa dirawat atau bahkan mengalami kematian.
Landasan pencegahan flu adalah vaksinasi. Rekomendasikan agar setiap orang yang berusia 6 bulan dan lebih tua yang tidak memiliki kontraindikasi terhadap vaksin, menerima suntikan flu. Dan sama seperti vaksin polio tidak akan memberi anak polio, vaksin flu tidak akan menyebabkan flu. Itu karena vaksin flu dibuat dengan jenis virus flu yang tidak aktif.
Di sisi lain, beberapa orang memang terkena flu setelah mereka menerima suntikan flu, tetapi itu bukan dari suntikan. Itu bisa terjadi karena beberapa alasan.
Pertama, mereka bisa terkena flu sebelum mereka mendapatkan suntikan. Kedua, tergantung pada jenis virus flu yang terpapar pada Anda, Anda masih bisa terkena flu meskipun Anda menerima vaksin.
Jika ada kecocokan yang erat antara keduanya, maka efektivitas vaksin flu akan tinggi. Namun, jika tidak ada kecocokan yang dekat, efektivitas vaksin dapat dikurangi.
Namun, sangat penting untuk dicatat bahwa walaupun tidak ada kecocokan yang erat antara virus yang bersirkulasi dan virus yang digunakan untuk membuat vaksin, vaksin masih akan mengurangi keparahan gejala flu dan juga membantu mencegah komplikasi terkait flu.