Doha, Gatra.com - Sprinter andalan Indonesia, Lalu Muhammad Zohri harus kandas pada babak penyisihan di kejuaraan dunia atletik IAAF di Doha, Qatar. Zohri masih belum sanggup menyentuh 3 besar dalam heat 6 untuk melaju ke semi final.

Hasil tersebut tentunya diharapkan ada evaluasi ke depan. Kekurangan apa dan bagaimana untuk menanggulangi serta menguranginya pada turnamen dunia di lain waktu. 

"Harus dievaluasi bersama pelatih. Saya rasa Zohri memang belum saatnya membuat kejutan di sini (Doha)," ujar Sekretaris Jenderal (Sekjen) PB PASI, Tigor Tandjung saat dikonfirmasi Gatra.com usai penampilan Zohri, Sabtu (28/9) malam. 

Menurut Tigor, kegagalan Zohri bisa dibilang wajar. Sebab terlalu banyak pelari yang berkualitas dan mempunyai pengalaman melebihi pelari Nusa Tenggara Barat (NTB) itu.

"Terlalu banyak pelari yang jauh lebih hebat dari dia baik dari segi prestasi mau pun pengalaman," ucap Tigor. 

Tigor juga menjelaskan, setelah kejuaraan dunia di Doha ini, Zohri akan berfokus pada Olimpiade 2020. Ia berharap nantinya Zohri bisa tembus kurang dari 10 detik untuk lari 100 meter. 

"Setelah kembali dari Doha, Zohri akan beristirahat dan kami akan menyusun program kembali agar dalam Olimpiade 2020 Zohri dapat menembus 10 detik," ucapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Zohri hanya berhasil mencatatkan waktu 10.36 detik yang mana ia juga akhirnya tercecer pada posisi keenam di belakang pelari asal Barbadian, Mario Burke dan Rodrigo Do Nascimento asal Brasil pada heat 6 di Doha, Qatar.