Home Gaya Hidup Menghidupkan Imajinasi dari Gambar Tangan

Menghidupkan Imajinasi dari Gambar Tangan

Yogyakarta, Gatra.com – Seperti layaknya bocah, seniman Rona Narendra mendapat inspirasi berkarya dengan membayangkan figur manusia dari sesuatu yang amat dekat dan sederhana dari tubuh kita, yaitu dari tangan dan jari-jari kita sendiri.

Sebanyak 18 karya gambar Rona di pameran bertajuk ‘Playing with Time’ menampilkan itu lewat ilustrasi tangan yang menjelma layaknya manusia lengkap dengan dunia dan ceritanya. Berlangsung di galeri Miracle Print, Matrijeron, Kota Yogyakarta, pameran perdana desainer grafis dan batik digital ini berlangsung mulai 27 September hingga 12 Oktober.

“Saya ingin membawa kenangan masa kecil di mana tangan adalah bagian yang sering kita mainkan. Lewat karya-karya ini saya membangkitkan imaji masa silam itu ke wujud karakter-karakter yang menggemaskan, di dunia yang meriah, festive, tapi seolah masa bodoh dengan ingar-bingar semua itu,” ucap Rona, usai pembukaan pameran, Jumat (27/9).

Digarap sejak 2012 di tengah pekerjaannya, karya-karya Rona memperlihatkan sosok dari jari dan tangan yang hidup, berinteraksi, dan menjadi cerita tersendiri. Rona menggambarkan karakter manusia-tangannya dengan tiga jari sebagai kaki, dua tangan, bibir yang lebar,  mulut terbuka, tatapan sayu dan hidung lancip. “Awalnya saya ingin menampilkan karya-karya ceria saja. Tapi kemudian saya juga mengangkat beberapa mitos,” lanjutnya.

Seniman Rona Narendra dan karya-karyanya yang menghidupkan imajinasi lewat karakter tangan, di pembukaan pameran tunggal, di Yogyakarta, Jumat (27/9). (GATRA/Arif Hernawan/ar)

Sebagai contoh karya berjudul ‘Rahwana Vs Jatayu’ yang diambil dari epos abadi Ramayana. Rona menjadikan tangan-tangan itu sebagai Rahwana dan Jatayu yang sedang berebut Sinta. Di karya ini, terlihat energi dan ketelatenannya melimpah saat membuat detail titik dan garis dari pulpen.

Tidak hanya itu, karya Rona juga berupaya bermain-main lewat kisah serius yang ditanggapi dengan respons suka-suka. Seperti di ‘Sinta Obong’, Rama ditampilkan siap dengan tabung pemadam dan balon udara ‘911’ melayang di atasnya, seakan siap menawarkan bantuan.

“Keseluruhan karya saya tampil dengan ilustrasi meriah, berbahan cat air yang simpel. Warna-warni itu terasa pas, apa adanya, dan tak berpretensi mencari perhatian,” kata seniman yang tinggal di Bantul ini.

Lima karya termutakhir Rona yang bertajuk “Self Portrait “ menunjukkan kepekaannya pada alam lantaran memanfaatkan tas kresek putih bekas sebagai kanvas. Karya-karya ini  juga menjadi petunjuk untuk mengenal Iebih dekat pribadi sang seniman.

Dalam pameran ini, Rona seperti mengajak pengunjung untuk mencari jejak pribadi dirinya melalui karakter buatannya yang amat dekat dengan imajinasi dan keseharian kita.

671