Jakarta, Gatra.com - Massa aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI telah bergerak dari titik kumpul di Bundaran HI menuju Istana negara. Pada aksi tersebut ribuan masyarakat telah berkumpul di patung kuda Monumen Nasional (Monas) pada Sabtu pagi (28/9).
Salah satu orator yang berada di atas mobil orasi sendiri menyuarakan beberapa kritiknya terhadap kondisi sosial politik di Indonesia saat ini. Menurutnya, Presiden Joko Widodo dan Kepolisian harus memindahkan cara berpikir mereka.
"Pak Jokowi dan pak polisi, jangan Ibukota yang dipindah, tapi cara berpikir Anda yang dipindah. Dari liberal ke syariah, dari sekuler pindah ke syariah dari riba pindah ke syariah, dari makar kepada Allah jadi bertaqwa kepada Allah. Insyaallah Indonesia aman damai," Kata Seorang orator.
Menurutnya, banyak sekali masalah yang tidak bisa diselesaikan oleh Pemerintahan Presiden Joko Widodo. Di antara yang disebutkan adalah Korupsi, BPJS, Utang Negara, Janji Kampanye yang tidak ditepati, Reklamasi, dan lain sebagainya.
Atas dasar orasi tersebut pun massa aksi langsung meneriakan takbir sambil meneriakan yel-yel yang berisi tuntutan agar Presiden Jokowi Mundur.
"Jokowi Mundur! Jokowi Mundur! Mundur! Mundur! ada Yang Mundur..! Ada yang mundur di bulan Oktober!" seru para demonstran yang hadir.
Semakin siang aksi Mujahid 212 ini berlangsung, dalam pantauan Gatra.com justru makin banyak massa yang berdatangan. Sementara itu, kepolisian telah memblokade Jalan Medan Merdeka Barat yang merupakan akses utama dari aksi Unjuk Rasa untuk maju ke depan istana Negara.