Jakarta, Gatra.com - Pemerintah terus mendorong pengembangan desa wisata. Diharapkan, dari dana desa yang digelontorkan pemerintah, desa-desa bisa mengembangkan objek-objek wisata agar dapat menarik wisatawan baik domestik maupun mancanegara.
"Ada yang hanya sekadar tracking di persawahan dan dikoordinasikan dengan makanan tradisional di saung-saung, itu cukup untuk mengundang para wisatawan," ujar Direktur Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal Kemeterian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Samsul Widodo, di Jakarta, Jumat (27/9).
Menurutnya, terdapat berbagai jenis desa wisata yang saat ini hadir. Beberapa di antaranya sudah berkembang dengan baik hingga terdapat homestay bagi wisatawan.
"Pemerintah mendorong desa wisata karena dana desa sudah cukup besar dan harapannya bagaimana supaya dana desa itu bisa dimanfaatkan," katanya.
Bahkan ia menyebutkan, salah satu desa di Kota Batu, Jawa Timur, mendapatkan dana desa hingga Rp4 miliar. Dana ini digunakan untuk mengembangkan konten-konten kreatif guna pengembangan desa wisata.
"Jadi saya rasa potensinya masih sangat besar," ujarnya.
Selain dana desa, pemerintah juga memberikan pendampingan dan fasilitas secara bertahap pada desa-desa yang mengembangkan desa wisata ini. Bahkan, lanjut Samsul, tahap promosi desa-desa wisata ini dibantu oleh pemerintah melalui sosial media atau laman (website) resmi Kemendes PDTT.
"Bertahap, kalau mereka sudah advance, kita masuk dengan sistem e-ticketing. Kalau dari awal akan kesulitan karena mereka masih struggle di manajemen internal," katanya.