Jakarta, Gatra.com - Aktivis dan jurnalis, Dandhy Dwi Laksono mengingatkan bahwa kasus yang menimpa dirinya dan musisi , Ananda Badudu hanyalah kasus yang kecil. Ia merasa banyak kasus yang lebih besar yang mestinya mendapat perhatian lebih besar di masyarakat.

"Ada tahanan politik hari ini, ada Surya Anta, ada Ambrosius Mulait, ada warga papua yang juga kena pasal makar, ada Veronika Koman, tidak terhitung lagi kawan-kawan di Papua yang saya tidak hafal namanya," ujar Dandhy saat konferensi pers di Kantor AJI Indonesia, Pancoran, Jumat (27/9).

Ia menambahkan bahwa orang-orang yang disebut tersebut adalan nama-nama yang tidak seberuntung dirinya sebab, Dandhy mengakui bahwa dirinya mendapat dukungan sosial.

"Ini yang tadi saya bilang nama-nama di Jakarta yang muncul di media dan yang tidak muncul di media, Anda bayangkan mereka ditangkap dari rumahnya, dibawa begitu saja dan bukan orang yang mendapatkan dukungan sosial seperti saya dan Ananda Badudu," ujar Dandhy.

Karena merasa kecilnya kasus yang menimpa dirinya, Dandhy mengibaratkan kasus yang menimpa dirinya dengan puncak gunung es.

"Teman-teman dikasih pusat perhatian yang namanya Dandhy dan Ananda Badudu, kamera kesana saja sedikit tapi harus kembali lagi ke panggung yang utama yakni pergerakan mahasiswa dan penuntasan reformasi," pungkasnya