_thumb.jpg "Bupati Manggarai Barat Minta Masyarakat Harus Berantas Judi Online")
_(1)_11zon1_thumb.jpg "Keluarga Optimistis Menangkan PSU DPD RI Eks Terpidana Kasus Suap")
Jakarta, Gatra.com - Direktur Pembangunan Usaha Ekonomi Desa, Kemendes PDTT, Nugroho Setijo Nagoro mengatakan, dalam mendorong kegiatan ekonomi masyarakat di desa wisata tidak bisa dilakukan hanya oleh satu kementerian saja. Menurutnya, kegiatan produksi Usaha Micro, Kecil dan Menengah melingkupi berbagai aspek.
"Mulai dari bahan-bahan, input-input produksi, terus sarana prasarana kerja produksi, cara-cara bekerja atau teknik produksi nya," kata Nugroho di Kantornya, Jumat (27/9).
Bahkan, ia menambahkan, dari aspek pascaproduksi juga harus sangat diperhatikan. Pasalnya, pascaproduksi melingkupi pengemasan produk agar memiliki nilai jual bagi wisatawan.
"Kemudian sampai dengan lisensi atau perizinannya. Ada hasil-hasil kerajinan yang memang harus diatur perizinan produksinya," ujarnya.
Selain itu, dari aspek permodalan dan peningkatan kapasitas pelaku UMKM juga menjadi salah satu faktor yang harus diperhatikan. Oleh karenanya, Kemendes PDTT memfasilitasi pemberian modal dari kreditor pada para pelaku UMKM.
"Kita memberikan stimulasi dari sisi pembiayaan, mereka butuh modal. kemudian kita juga meningkatkan kapasitas misalkan memberikan pelatihan-pelatihan bahasa asing untuk daerah-daerah wisata yang targetnya memang wisatawan mancanegara, vokasi itu yah," tutur Nugroho.
Kemendes PDTT terus berupaya untuk menyalurkan dana CSR atau kredit lain seperti pinjaman bank dan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Dengan ini, para pelaku UMKM bisa mendapatkan modal guna meningkatkan usahanya atau bahkan memulai usaha.
"Peluang-peluang CSR, peluang-peluang KUR kita optimalkan. Fungsi kementerian desa adalah memfasilitasi bagaimana mereka memperoleh akses ke penyedia kredit," pungkasnya.
