Padang, Gatra.com - Kerusuhan dalam aksi unjuk rasa yang dilakukan mahasiswa se-Sumatra Barat (Sumbar), Rabu (25/9), belum usai. Kasusnya berbuntut panjang, sebab adanya perusakan fasilitas umum di Gedung DPRD Sumbar.
Ribuan mahasiswa yang terlibat aksi unjuk rasa di DPRD Sumbar itu, berasal dari berbagai perguruan tinggi yang ada di tanah Minang. Salah satunya dari Universitas Bung Hatta (UBH) Padang. Beragam fasilitas umum di DPRD Sumbar waktu itu rusak parah.
Akademisi UBH Padang, Miko Kamal, mengatakan, belum mendapat laporan bahwa mahasiswa UBH yang ikut demonstrasi melakukan perusakan. Namun jika terbukti, harus diproses sebagaimana mestinya.
Miko tidak menampik mahasiswa semua fakultas di UBH ikut aksi di DPRD Sumbar waktu itu. Terutama bagi mahasiswa yang mengambil mata kuliah Hukum Dagang, yang ia serukan "kuliah" di jalanan, yakni di Gedung DPRD Sumbar.
Terkait adanya mahasisnya yang ikut melakukan perusakan waktu itu, Miko mengelak, sebab ketika kerusuhan terjadi mahasiswanya sudah berangsur-angsur pulang. Menurutnya, ada yang pulang setelah zuhur, ada yang pulang sekitar 15.00 WIB.
"Saya rasa semua fakultas. Kalau fakultas mana saja yang ikut, tanyakan ke Presma UBH," ujarnya saat dikonfirmasi Gatra.com pada Kamis (26/9).
Selain itu, dia juga mempertanyakan adanya mahasisnya yang ikut melakukan perusakan, meskipun diberikan bukti foto mahasiswa yang sedang menggunakan alamamter UBH di dalam Gedung DPRD Sumbar. "Dia ikut masuk, atau ikut merusak?" katanya ketika Gatra.com mengirim salah satu foto mahasiswa.
Sebelumnya, Rabu (25/9), dosen mata kuliah Hukum Dagang UBH Padang tersebut, harus kuliah pukul 13.00-14.00 WIB. Tapi dia membuat pengumuman agar mahasiswanya mengalihkan kuliahnya ke Gedung DPRD Sumbar pukul 10.00 WIB. "Titik kumpul di gerbang Kampus 1 UBH, Ulak Karang Padang, pukul 09.45," kata Miko.