Washington DC, Gatra.com – Para ilmuwan menemukan sebuah tata bintang yang berjarak 30 tahun cahaya dari Bumi, dengan planet besar berukuran seperti Jupiter. Planet raksasa itu mengorbit bintang kecil yang dikenal sebagai katai merah, yang merupakan bintang deret utama bermassa lebih rendah dari matahari.
Peneliti mengatakan, bintang pada umumnya berukuran lebih besar dibandingkan dengan planet terbesar yang mengorbitnya. Tetapi dalam hal ini, bintang dan planet tidak jauh berbeda ukurannya.
Bintang yang disebut GJ 3512, berukuran sekitar 12% dari ukuran matahari. Dengan planet yang mengorbitnya memiliki massa setidaknya setengah dari Jupiter, planet terbesar tata surya kita.
"Ya, ini kejutan mutlak. Penemuan ini mengejutkan karena model formasi teoritis menunjukkan bahwa bintang bermassa rendah biasanya berisi planet kecil, mirip dengan Bumi atau Neptunus. Dalam hal ini, kami telah menemukan planet gas raksasa yang mirip dengan Jupiter di sekitar bintang yang sangat kecil," kata Ahli Astrofisika, Juan Carlos Morales dari Institute of Space Studies of Catalonia di Institute of Space Sciences di Spanyol.
Planet yang mirip Jupiter dan terdiri dari gas ini, ditemukan menggunakan teleskop di Observatorium Calar Alto di Spanyol. Planet tersebut juga bergerak mengelilingi bintangnya dalam orbit elips dan berlangsung selama 204 hari.
"Bintang tersebut memancarkan energi lebih sedikit, sehingga tampak lebih redup daripada matahari, dan suhu permukaannya agak dingin, di bawah 3800 (derajat) Kelvin (6.380 derajat Fahrenheit / 3.527 Celcius). Inilah yang menyebabkan warna kemerahan," kata Morales.
Terdapat bukti dari planet kedua yang saat ini mengorbit bintang tersebut, sementara planet ketiga diperkirakan keluar dari sistem bintang. Hal tersebut menjadi penjelasan terkait orbit elips dari planet mirip Jupiter tersebut.
Planet dilahirkan dari gas dan debu antarbintang yang menghasilkan sebuah bintang yang mengorbit. Dalam model "pertambahan inti", dijelaskan bahwa sebuah objek yang awalnya terbentuk dari partikel padat dalam piringan dan tarikan gravitasi, dari planet embrionik, memungkinkan atmosfer muncul dari gas di sekitarnya.
"Dalam hal ini, cakram protoplanet di sekitar bintang muda, diperkirakan sedikit lebih besar dan bersuhu dingin. Ini membuat piringan menjadi tidak stabil sehingga menciptakan beberapa daerah padat, yang nantinya membentuk planet," kata Morales.