Medan, Gatra.com - Partai Gerindra mengutuk insiden pemukulan yang dilakukan oknum kepolisian terhadap anggota DPRD Sumut, Pintor Sitorus, Selasa (24/9) lalu.
Ketua DPD Gerindra Sumut, Gus Irawan Pasaribu, mengungkapkan tindakan refresif yang dilakukan aparat kepolisian pada aksi yang dilakukan mahasiswa bukan hanya menimbulkan korban di kalangan mahasiswa. Tapi, juga kepada anggota DPRD Provinsi Sumut. Padahal lokasi kejadia adalah kantor tempat anggota dewan bekerja.
Mantan Dirut PT Bank Sumut ini menilai pola penanganan yang dilakukan oleh aparat kepolisian dalam hal penanganan aksi unjuk rasa telah diluar SOP (Standard Operational Prosedur) yang telah ditetapkan sehingga dapat menyasar siapa saja karena dilakukan secara sembrono.
"Kami menuntut Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Agus Andrianto untuk memberikan sanksi seberat-beratnya kepada oknum aparat kepolisian yang telah bertindak brutal tersebut sebagai pelajaran kepada aparat kepolisian lainnya sehingga hal-hal seperti ini tidak terjadi kembali di masa mendatang," kata Gus melalui keterangannya, Jumat (27/9).
Bukan hanya itu, Gus juga mendesak agar Kapolda Sumut meminta maaf secara terbuka atas tindakan refresif yang dilakukan oleh anggotanya sehingga menimbulkan korban di kalangan mahasiswa dan anggota DPRD Sumut.
"Apabila hal tersebut tidak dilakukan, kami meminta kepada Kapolri Jendral Pol Tito Karnavian untuk mencopot Irjen Pol Agus Andrianto sebagai Kapolda Sumut. Bahwa semoga apa yang terjadi saat ini tidak berulang di kemudian hari. Karena kami memahami bahwa Institusi Kepolisian adalah Institusi yang mengayomi selururuh masyarakat," tegasnya.
Seperti ketahui karena merekam moment penangkapan mahasiswa yang diduga menjadi provokator kericuhan saat aksi unjukrasa, Selasa (24/9). Pintor Sitorus anggota DPRD Sumut dari Fraksi Gerindra dipukuli oknum kepolisian.
Pintor Sitorus tampak pasrah saat dipukuli aparat kepolisian di basement gedung DPRD Sumut. Saat yang bersamaan, rombongan anggota DPRD Sumut dari Gerindra melintas dekat basement dan melihat Pintor Sitorus sedang dipukuli.