Denpasar, Gatra.com- Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, M Setyawan Santoso, Rabu,(25/9) di Kota Denpasar, mengatakan bahwa berdasarkan tipe rumah pertumbuhan indeks rata-rata harga properti tipe besar relatif lebih tinggi dibandingkan tipe menengah. Pertumbuhan rumah tipe besar mencapai 0,41 persen dan menengah 0,32 persen. "Penjualan properti tentu tidak bisa dilepaskan dari sisi perekonomian nasional maupun dunia yang mengalami perlambatan," katanya.
Apalagi ditinjau dari sumber pembiayaannya, pengembang masih mengandalkan dana pinjaman dari bank sebagai sumber pembiayaan pembangunan properti residensial. Hasil survei menunjukkan sumber pembiayaan dari pinjaman bank masih mendominasi 85% diikuti pembiayaan menggunakan dana internal sendiri 11% dan pembiayaan lembaga keuangan non bank sebesar 4%.
Melihat adanya kelonggaran tentang besaran Loan to Value (LTV) dari sebelumnya 80% menjadi 85% diharapkan dapat menggairahkan pertumbuhan kredit di sektor properti. LTV 85% atau hanya 15% dari modal sendiri, sedangkan besaran pinjaman yang dapat diberikan kredit oleh bank sebesar 85%. Dia menambahkan, Sementara itu, jika dilihat hasil survei harga properti residensial (SHPR) sekunder untuk triwulan II/2019, menunjukkan perlambatan. Pertumbuhan harga rumah sekunder pada triwulan II/2019 tercatat sebesar 0,37 persen atau melambat tipis dari 0,53 persen pada triwulan sebelumnya.