London, Gatra.com - Otoritas Penerbangan Sipil Inggris (CAA) mengatakan lebih dari 70 penerbangan dijadwalkan pada hari Kamis membawa kembali 16.000 orang ke negaranya masing-masing, pasca bangkrutnya agen perjalanan raksasa dunia, Thomas Cook, dikutip reuters, Kamis (26/9).
Pihak berwenang juga mengatakan lebih dari 150 awak Thomas Cook dan 30% dari jumlah penumpang, dalam tiga hari pertama operasi, telah diterbangkan kembali ke negara asalnya.
CAA mengatakan program penerbangannya akan berlanjut hingga 6 Oktober, dengan lebih dari 1.000 penerbangan direncanakan secara total.
Regulator penerbangan meluncurkan repatriasi masa damai terbesar pada hari Senin.
Sebelumnya dilaporkan agen biro perjalanan tertua di Inggris mengumumkan kebangkrutannya pada Senin lalu.
Indonesia khususnya Bali mengalami imbas terkait penyediaan akomodasi di sektor pariwisata di Pulau Dewata.
Kepala Bali Tourism Board (BTB) Bali, Agung Partha Adyana mengatakan, di Bali, Thomas Cook menjalin kerjasama dengan 16 hotel yang ada.
Artinya, tidak sedikit kerugian yang diderita pemilik Hotel yang ada di Bali karena terikat kerjasama dengan Thomas Cook. Jumlah kerugian yang ditangung pihak hotel minimal Rp1 Miliar.
Begitu juga dengan para turis yang sudah memesan sejumlah kamar hotel melalui agen Thomas Cook.
Agung pun mencoba menjelaskan kepada wisatawan yang sudah booking agar mau membayarnya ke pihak Hotel.
“Kita secara hospitality dekati wisatawannya sebutkan bahwa agennya bangkrut. Untuk tagihan terpaksa kita tagihkan ke wisatawannya. Memang ada yang marah, tapi ada yang mengerti dan mau bayar,” kata Agung.
Thomas Cook merupakan perusahaan travel asal Inggris dan tertua di dunia, berdiri pada tahun 1841.
Kini, perusahaan tersebut menyatakan diri bangkrut, akibatnya ratusan ribu turis yang sedang berlibur menggunakan jasa perusahaan tersebut terlantar, termasuk pelancong yang ada di Bali.