Padang, Gatra.com - Aksi mahasiswa di DPRD Sumatra Barat (Sumbar) dinilai telah mencoreng almamater sejumlah kampus. Apalagi, kampus perguruan tinggi negeri (PTN) tersebut mahasiswanya banyak terlibat dalam aksi demo.
Salah satunya, Universitas Negeri Padang (UNP) yang selama ini telah banyak melahirkan pendidik tersohor di Tanah Air, terutama di Sumbar.
Namun disayangkan jika dalam aksi di gedung perwakilan rakyat Sumbar, mahasiswanya justru banyak melakukan perusakan.
Rektor UNP Ganefri menyatakan pihaknya tidak bertanggungjawab atas segala aksi demontrasi yang dilakukan mahasiswa tersebut.
“Semuanya menjadi tanggungjawab mahasiswa pribadi,” kata Rektor di Padang, Kamis (26/9).
Pernyataan tegas itu disampaikan Ganefri melalui surat edaran nomor 5524/UN35/KP/2019, bahwa segala bentuk kegiatan aksi-aksi demonstrasi mahasiswa tersebut merupakan aktivitas pribadi di luar tanggungjawab institusi.
“UNP secara kelembagaan atau institusi kelembagaan tidak terlibat dalam aksi mahasiswa pada 25 dan 26 September 2019,” tegasnya sebagaimana tercantum dalam surat edaran yang diterbitkan Selasa lalu (24/9).
Rektor juga menegaskan, UNP tetap melaksanakan kegiatan akademik dan proses pembelajaran seperti biasanya tanpa meliburkan perkuliahan. Namun terkait aksi anarkis dan perusakan di gedung DPRD Sumbar Ganefri, belum mau berkomentar banyak.
“Segenap civitas akademika UNP wajib menjaga keamanan dan ketertiban kampus serta menjaga situasi tetap kondusif,” tegasnya.
Dekan Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) UNP, Ermanto enggan memberi tanggapan lebih terkait adanya mahasiswa fakultas yang dipimpinnya ikut dalam aksi unjuk rasa itu.