Siak, Gatra.com - Pimpinan baru mobil baru. Itulah yang terjadi di DPRD Siak, Provinsi Riau. Tahun ini, lembaga wakil rakyat itu kembali membeli mobil Fortuner baru untuk pimpinan DPRD Siak periode 2019-2024. Duit untuk itu sekitar Rp1,2 miliar.
Pengadaan mobil dinas baru itu kata Sekretaris DPRD Siak, Amrul untuk mengganti mobil dinas pimpinan periode sebelumnya, yang juga Fortuner.
Alasannya, mobil type G keluaran 2015 itu sudah lima tahun dipakai pimpinan sebelumnya dan sudah beberapa kali rusak.
Tadinya kata Amrul, pihaknya sudah menganggarkan duit Rp7,5 miliar untuk membeli Range Rover bagi tiga pimpinan dewan tadi. Tapi lantaran diprotes oleh publik, rencana itu tak jadi.
"Pengadaan mobil dinas kita turunkan dari harga Rp7,5 miliar menjadi Rp1,2 miliar. Mobil baru itu bakal tiba di Sekretariat DPRD Siak dua pekan mendatang," terang Amrul, Kamis (26/9).
Pembelian mobil tadi kata Amrul dianggarkan pada APBD Perubahan 2019. Pengusulannya melalui e-catalog.
Anggota DPRD Siak Fraksi PAN Sujarwo menilai sangat lumrah kalau pimpinan dewan menunggangi mobil dinas sekelas Fortuner.
"Fortuner tak jadi masalah. Pantas kok pimpinan memakainya. Kan enggak begitu mewah," kata Sujarwo kepada Gatra.com.
Pengadaan mobil baru kata Sujarwo juga sudah pantas lantaran mobil pimpinan sebelumnya sudah kurang fit. Padatnya aktifitas pimpinan, tentu harus diimbangi dengan kendaraan yang sehat.
"Artinya sehat mesin, bukan body. Lagi-lagi saya bilang, kalau harga segitu sudah pas lah. Tapi kalau harga kayak usulan kemarin, itu tidak pantas dan saya sendiri tidak setuju. Sebab sangat melukai hati masyarakat," katanya.
Dan Sujarwo sangat yakin, pimpinan dewan periode 2019-2024 pasti sangat paham dengan kondisi keuangan daerah. "Saat ini keuangan daerah kurang baik, kalau nbeli mobil dinas seharga Rp7,5 miliar, saya yakin pimpinan pasti menolak," ujarnya.
Ketua DPRD periode 2019-2024 Azmi sependapat dengan Sujarwo. Azmi tidak mempersoalkan jika sekretariat DPRD Siak hanya membeli tiga mobil dinas pimpinan seharga Rp1,2 miliar.
"Kalau harga segitu saya setuju. Tapi kalau Rp7,5 miliar, saya sendiri yang menolaknya, terlalu mahal. Lagi pula, mobil ini diusulkan oleh pimpinan sebelumnya," katanya.
Lantaran mobil baru sudah dibeli, mobil bekas pimpinan sebelumnya sudah dikembalikan ke Bagian Umum Sekdakab Siak.
"Tiga unit mobil pimpinan itu sudah diserahkan ke kita, usai pelantikan dewan Senin (16/9) lalu. Mobil itu tidak dilelang. Tapi nanti dipakai untuk tamu daerah yang datang ke Siak," kata Kabag Umum Sekdakab Siak, Rony Rahmad kepada Gatra.com.
Reporter: Sahril Ramadana