Semarang, Gatra.com - Kabar baik bagi para penumpang pengguna moda transportasi Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang. Mulai 26 September sampai 31 Oktober 2019 hanya dikenai tarif Rp10 saja.

Kok bisa? Ada syarat dan ketentuannya, tarif itu merupakan promo bagi yang menggunakan alat transaksi vending machine saat akan membayar secara nontunai tiket BRT Trans Semarang.

"Tarif promo itu dalam rangka merayakan satu dekade beroperasinya BRT Trans Semarang. Promo khusus Rp10 bagi para pengguna BRT Trans Semarang yang menggunakan GoPay," kata Head of Sales GoPay, Arno Tse, disela Satu Tahun Kolaborasi GoPay-BRT Trans Semarang, di Semarang, Kamis (26/9).

Untuk bertransaksi di vending machine, masyarakat atau penumpang bisa menemui di dua halte BRT, yakni di halte Balaikota Semarang dan halte Simpanglima, Semarang.

"Caranya buka aplikasi GoPay dan pindai kode batang yang terdapat pada vending machine. Transaksi hanya bisa di dua halte tersebut," katanya.

Pemanfaatan vending machine menurut Arno dikarenakan melihat antusiasme masyarakat Semarang untuk menggunakan pembayaran nontunai. GoPay bberinovasi mendukung Semarang menjadi smart city dengan menghadirkan vending machine itu.

"Pengguna BRT Trans Semarang dapat memanfaatkan vending machine tersebut untuk membeli tiket menggunakan GoPay dan kartu E-BRT, serta melakukan top up dan cek saldo kartu E-BRT," katanya.

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengaku senang dengan inovasi baru cara pembayaran non tunai oleh GoPaY. Menurutnya, jumlah penumpang BRT dari hari ke hari selalu meningkat.

"Di awal BRT diluncurkan 10 tahun lalu hanya 300 ribu penumpang tahun pertama, sekarang sudah 10 juta penumpang. Rata-rata 33 ribu penumpang per hari," katanya.

Pihaknya akan terus memberikan layanan terbaik soal moda transportasi massal. Apalagi dengan kemudahan transaksi nontunai mampu meningkatkan daya minat masyarakat menggunakan angkutan umum BRT.

"Jika masyarakat suka naik angkutan BRT, maka kemacetan bisa diurai. Kami juga akan memperbaiki armada yang masih mengeluarkan gas buang asap hitam serta sopir yang masih ugal-ugalan," katanya.