Pekanbaru, Gatra.com - Ribuan massa demonstran yang tergabung dalam sejumlah elemen masyarakat dan mahasiswa menyatroni Kantor DPRD Riau di Pekanbaru, Kamis (26/9). Mereka memprotes atas upaya pelemahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang ditenggarai sedang berlangsung. Massa aksi pun mendesak Presiden Jokowi menerbitkan Peraturan Presiden Pengganti Undang - Undang (Perpu).
"Kita menuntut Presiden menerbitkan Perpu sebagai respon atas Rancangan Undang-undang (RUU) KPK," pinta Suryadi, perwakilan demonstran saat menyampaikan orasi.
Pantauan Gatra.com, aksi ini semula hanya digelar di satu gerbang pintu masuk menuju gedung DPRD. Namun menjelang sore para demonstran juga mendatangi satu pintu lainya, dengan tujuan memecah perhatian aparat keamanan.
Dalam orasinya, Suryadi tak hanya menyentil soal pelemahan KPK, tapi juga menyinggung lambanya respon aparat terhadap pelaku kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Riau. Menurutnya kejadian itu dirasa sangat mengganggu kehidupan warga di Bumi Lancang Kuning.
"Tangkap dan berikan sanksi tegas terhadap perusahaan penyebab karhutla. Sudah hampir dua bulan asap menyelimuti Riau, korban juga sudah berjatuhan," katanya.
Dalam aksi demo kali ini, sejumlah LSM lingkungan ternyata turut terlibat. Kehadiran mereka, selain menyorot kasus perusakan lingkungan di Riau, juga mengkritisi pengesahan RUU KPK oleh DPR RI. RUU tersebut oleh pegiat lingkungan dinilai akan membuat lembaga anti rasuah itu kurang kuat.
Sebelumnya Aldo, aktivis dari Jaringan Kerja Penyelamat Hutan Riau (Jikalahari) mengungkapkan, selama ini kinerja KPK sangat membantu upaya pegiat lingkungan membentengi lingkungan dari tindakan kerusakan yang mengancam kelestarian alam. Dalam penegakan hukum, KPK terbukti lebih memiliki taji dibanding penegak hukum lainya.
"Buktinya KPK berani menyeret korporasi sebagai tersangka. Mereka juga menindak pelaku korupsi lingkungan hidup di jajaran birokrasi," katanya
Aksi demonstrasi itu sempat mengganggu kelancaran arus kendaraan dari arah kota menuju Bandara Sultan Syarif Kasim. Aparat keamanan pun nampak memblokade akses masuk menuju halaman DPRD Riau itu. Sebanyak 3 mobil water canon juga disiagakan di balik pagar gedung rakyat tadi.