Palembang, Gatra.com – Dua hari setelah aksi menolak UU KPK hasil revisi dan UU kontroversial lainnya, Presiden Mahasiswa (Presma) Universitas Sriwijaya (Unsri), Nikmatul Hakiki Vebriawan melaporkan mengalami upaya yang diduga aksi penculikkan.
Kejadian ini berlangsung di areal kampus Unsri, Bukit Palembang sekitar pukul 12.30 wib, yang bermula saat Nikmatul didatangi oleh satu orang berpakaian bebas yang menanyakan namanya. Karena tidak menaruh curiga, Nikmatul menjawab dan memberitahu namanya dengan santai. Lalu datang lagi kedua orang teman dari orang berpakaian bebas tersebut yang berusaha memegang tangan dan punggung Nikmatul dari arah belakang.
Kejadian ini, membuat Nikmatul berusaha melawan dan beruntungnya dua rekan yang bersama Nikmatul datang menghampiri dan langsung melerai. Aksi ini pun, diketahui banyak mahasiswa dan masyarakat yang melintas karena merupakan kawasan halte di halaman kampus.
Menurut Nikmatul, kejadian ini diindikasikan bermula dari cek cok dirinya di media sosial saat menyikapi video yang menyatakan aksi yang berlangsung di depan DPRD Sumsel pada lusa kemarin, berlangsung aman dan damai. Padahal, aksi tersebut berujung puluhan mahasiswa terluka akibat pemukulan aparat.
“Saya terus menanyakan, jika permasalahan steatment saya di media sosial itu, maka harus ada pembahasan bersama. Jangan saya diciduk dan dibawa seperti ini, apalagi mereka tidak membawa surat dan lainnya,” ujarnya saat menghadiri konfrensi pers, di kantor Walhi Sumsel, Kamis (25/9).
Atas kejadian ini, Nikmatul melaporkannya pada posko pengaduan masyarakat korban kekerasan aparat yang diinisiasikan lembaga Walhi Sumsel, LBH Palembang, dan jaringan advokasi Palembang lainnya.
baca juga : https://www.gatra.com/detail/news/447102/politik/walhi-jaringan-advokasi-buka-posko-korban-kekerasan-aparat
Kondisi ini menurut Nikmatul juga merupakan bagian dari aksi yang berlangsung di DPRD Sumsel, lusa kemarin. Aliansi Mahasiswa Sumsel mencatat, korban atas aksi tersebut telah mengakibatkan 60 mahasiswa terluka. Para korban lebih banyak mengalami luka pemukulan di bagian kepala, dan punggung.