Jambi, Gatra.com – Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Provinsi Jambi mengatakan masalah karhutla yang terjadi saat ini adalah musibah bersama dan harus ditanggulangi bahu-membahu. GAPKI menyebut, pihaknya telah banyak melaksanakan program dan training bagi masyarakat dalam pembinaan desa api.
"Karhutla ini adalah musibah kita bersama dan harus di tanggulangi secara bahu-membahu. GAPKI dalam hal ini sudah banyak melakukan program, training, dan bersinergi dengan anggota membangun kedaulatan bina desa api ini," kata Ketua GAPKI Jambi, Tidar M. Bagaskara kepada Gatra.com usai pelantikan pengurus GAPKI Jambi periode 2019-2024, Kamis (26/9) pagi.
Kepada Gatra.com, ia menjelaskan peranan bina desa api ini sangat strategis karena tingkat kesadaran masyarakat yang di bangkitkan supaya kebakaran hutan dan lahan tidak terjadi.
"Jadi tidak hanya edukasi yang kami lakukan tapi juga memberikan bantuan bersifat fasilitas terhadap penanggulangan, ini terus bergulir kita lakukan. Dari seluruh anggota GAPKI dan perusahaan non anggota yang kita libatkan dari pembinaan desa api ini sehingga konsesi-konsesi yang dipegang oleh korporasi tidak terlalu banyak terjadi karhutla di situ," ujarnya.
Dilanjutkan Tidar, ke depan edukasi yang dilakukan lebih fokus pada pencegahan karhutla.
"Harapan kita semua korporasi di Provinsi Jambi dapat berkontribusi, mengikuti perkembangan, mengedukasi lingkungan masyarakat untuk pencegahan karhutla ini. Kita akan bersinergi dengan stakeholder, Pemerintah Daerah, Kapolda, Danrem," ucapnya.
Pelantikan pengurus GAPKI Jambi dihadiri Asisten I Pemerintah Provinsi Jambi bidang Kesejahteraan Rakyat, Apani Saharudin, Pembina GAPKI Jambi Dirut PTPN VI, Berlino Mahendra Santosa, dan Perwakilan GAPKI Pusat, Hinsatopa Simatupang.
Reporter: Muhammad Fayzal