Jakarta, Gatra.com - Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Rudiantara, mengapresiasi pembangunan pusat data yang dilakukan NTT Communications Indonesia. Menurutnya, saat ini kebutuhan penyimpanan data semakin meningkat, sehingga perlu ada tambahan pusat data.
"Saya menyambut baik investasi dan komitmen NTT dalam mengembangkan dan membangun data center ketiganya di Indonesia," kata Rudiantara.
Baca juga: Pusat Data Terbesar di Indonesia Segera Dibangun
Ia menuturkan, pembangunan pusat data itu membantu perusahaan di Indonesia dalam mengelola penyimpanan data. Rudiantara juga berharap korporasi dapat tumbuh dan bersaing secara sehat.
"Dengan pertumbuhan penyimpanan dan penggunaan data yang semakin meningkat, saya harapkan keberadaan data center yang memiliki performa tinggi. Dengan skalabilitas ini, mampu membantu korporasi di Indonesia dalam hal memastikan kecepatan akses data dan low latency," ujarnya.
Sementara itu, Presiden Director NTT Communications Indonesia, Mizuho Tada, mengatakan, Jakarta 3 DC akan memenuhi kebutuhan data center yang dapat diandalkan. Ia juga menjamin kemananan data pelanggan yang disimpan di pusat data tersebut.
"Kami berkeyakinan kuat bahwa Jakarta 3 DC mampu memenuhi kebutuhan data center para pelanggan," ungkap Tada di Shangri La Hotel, Jakarta, Kamis (26/9).
Diketahui, perusahaan asal Jepang ini membangun pusat data berkapasitas besar. Jakarta 3 Data Center disebut mampu menampung 18 ribu meter persegi ruang TI dan memuat TI hingga 45 MW.
Baca juga: Google investasikan Tiga Miliar Euro di Pusat Data Eropa
Jakarta 3 DC juga memenuhi standar data center global, di bawah satu nama, yakni Nexcenter. Perusahaan ini memiliki lebih dari 300 data center dengan mengadopsi fasilitas berkualitas tertinggi, sangat andal, dan efisien.
Kemudian, Jakarta 3 DC memiliki dua pembangkit listrik dengan dua rute yang berbeda untuk memasok setrum. Fasilitas daya di data center, pasokan daya untuk AC dan keamanan, dan fasilitas komunikasi semuanya dibuat dengan sistem redundant. Redundant adalah kemampuan suatu sistem untuk tetap berfungsi secara normal walaupun terdapat elemen yang tidak berfungsi.