Jakarta, Gatra.com - Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia, Seto Mulyadi atau biasa dipanggil Kak Seto mengunjungi Polda Metro Jaya malam ini (25/9).
Kehadirannya ke Polda bertujuan untuk menemui pelajar yang mengikuti aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR, Senayan.
"Kami mendengar banyak anak-anak yang masih anak dibawah 18 tahun yang ditangkap karena terlibat aksi demo," ujar Kak Seto di Polda Metro Jaya, Rabu (25/9).
Kak Seto menambahkan, pihaknya ingin memastikan dan mencari tahu apa yang dilakukan oleh para pelajar, itu bukan sebagai bentuk dari eksploitasi.
"Kami juga melindungi anak-anak ini jangan sampai dieksploitasi bahwa mereka adalah masih anak, kadang-kadang mereka digerakan tanpa tahu padahal mereka masih rawan berbagai benturan konflik," ujarnya.
Kak Seto meminta aparat untuk memberikan pengawasan yang tepat. Selain itu diharapkan anak-anak yang diamankan itu diperlakukan dengan layak.
"Disamping itu tetap memperlakukan anak mengacu pada UU sistem peradilan anak. Kalau memang harus ada diversi dan sebagainya, mohon jangan ditempatkan ditempat yang tidak layak," ujarnya.
Untuk memastikan peran dari anak-anak tersebut, Kak Seno berharap polisi bisa melakukan pendataan pada anak-anak yang diamankan.
"Poin-poinnya mereka sedang mendata semuanya. Jadi kami tadi mau jumpai beberapa anak-anak yang dianggap pelaku, tapi tolong beri kesempatan kami untuk mendata. siapa yang betul salah dan siapa yang tidak," ujarnya.
Saat menemui anak-anak, Kak Seto mengungkapkan sebagian dari mereka menagaku ikut demo hanya karena ikut-ikutan dan merasa tidak enak dengan temannya bila tidak ikut. Sementara orang tua anak-anak mereka ada yang tidak tahu kalau anaknya ikut demo.
"Banyak yang tidak tahu (orangtuanya) tapi ada yang tahu juga. Ada yang melapor kemudian saya tanya apa gurunya tahu, ada yang bilang tahu dan ada yang bilang tidak," katanya.