Medan, Gatra.com - Polda Sumut mengungkapkan keterlibatan Daftar Pencarian Orang (DPO) kasus terorisme berinisial RSL pada kerusuhan di DPRD Sumut. Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Tatan Dirsam Atmadja, menyebut RSL berencana menyerang rumah ibadah pada 2017 lalu.
"DPO teroris yang berhasil ditangkap saat unjuk rasa di DPRD Sumut merupakan anggota Jamaah Ansharud Daulah (JAD) Sumut," jelasnya, di Medan, Rabu (25/9). Menurut Tatan, RSL juga kerap melakukan berbagai pelatihan di Sumut dengan mennggunakan peralatan air soft gun. RSL juga sudah mendapat restu dari pimpinan teroris Islamic State in Iraq and Syria (ISIS) Abu Bakar Al-Bagdady
"Pada tahun 2014, dia pernah dibai'at Abu Bakar Al-Bagdady," ujar Tatan. Polisi hingga kini masih menelusuri bagimana keterlibatan RSL saat kericuhan terjadi di DPRD Sumut. Sebab saat unjuk rasa RSL tampak berbicang bincang dengan sejumlah mahasiswa.
"Yang besangkutan termonitor di objek bergabung dengan mahasiswa dan berbicara bicara. Ada rekamannya dan diamankan lah dia," ungkap Tatan. Usai menangkap RSL polisi juga mengeledah rumahnya dan mengamankan barang bukti berupa dua handphone busur panah dan air softgun.
Hingga kini polisi masih menyelidiki motif utama RSL dalam aksi yang berakhir ricuh itu. "Masih dilakukan pendalaman oleh anggota yang melakukan penyelidikan," ujar Tatan.
Sebelumnya Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto mengatakan RSL diduga salah satu penyebab kericuhan saat bentrok antara ribuan mahasiswa di depan Gedung DPRD Sumut.
"Inisial pelaku RSL, saat ini yang bersangkutan sudah ditangkap kemungkinan akan dikirim ke densus 88," ujar Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto.