Semarang, Gatra.com- Petugas Balai Karantina Pertanian pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah kembali menemukan serangga dalam kedelai impor asal Amerika Serikat dan kacang impor dari Sudan.
Untuk menghindari penyebaran serangga, petugas BKP melakukan pengasapan guna memusnahkan hama tersebut.
Koordinator Fungsional Tumbuhan Balak Karantina Pertanian Kelas Satu Semarang Heri Widarta mengatakan, petugas menemukan serangga jenis ngengat dan kupu-kupu dalam kedelai yang dimuat 55 kontainer asal Amerika Serikat, sedangkan kacang tanah impor dari Sudan sebanyak 27 kontainer.
Menurut Heri, jumlah kedelai impor itu sebanyak 1.430 ton Amerika terpapar serangga, sedangkan kacang tanah dari Sudan berjumlah 100 ton yang kini diamankan di Depo PT Masaji Tatanan Container Cabang Semarang jalan Arteri Semarang, Rabu (25/9).
“Dalam kedelai impor ditemukan serangga hidup bernama serangga Plodia SP, selanjutnya akan dilakukan notifikasi ke negara asal melalui kedutaan besar di Jakarta. Sedangkan untuk komoditas Kacang Tanah ditemukan serangga Kumbang Kapra” kata Heri.
Heri mengatakan, jenis serangga yang ditemukan di Kedelai itu yaitu plodia sp berupa kupu-kupu dan larvanya yang diperiksa oleh petugas karantina Semarang di Tempat Pemeriksaan Karantina (TPK) di pelabuhan Tanjung Emas Semarang, berupa kupu-kupu atau nyengat terdapat dalam kedelai yang diimpor dari Amerika.
Balai Karantina Pertanian kelas 1 Semarang, lanjut Heri akan melakukan notifikasi kepada negara asal yaitu Amerika Serikat bahwa kedelai yang diekspor ke Indonesia, itu terdapat serangga hidup. Setelah ditemukan dan diidentifikasi serangganya, itu bernama Plodia SP dan direkomendasikan untuk dilakukan tindakan fumigasi.
“Jadi kita akan memberitahukan bahwa kedepan kalau ekport atau mengirim lagi ke Indonesia, jangan lagi ada serangga atau barang tersebut harus bersih dan sudah dilakukan fumigasi dari sana,” katanya.
Sedangkan untuk komoditas Kacang Tanah dari Sudan ini, setelah dilakukan pemeriksaan ditemukan Kumbang Kapra sebanyak lima kontainer dengan importir yang berbeda, juga dilakukan fumigasi dan notifikasi ke negara asal.
“Temuan oleh petugas karantina kelas 1 Semarang yaitu kumbang kapra dengan komoditinya Kacang Tanah sebanyak 100 ton dari negara Sudan. Sehingga dalam satu bulan ini ditemukan dua kali dengan importir yang berbeda,” tambahnya.
Dari temuan itu, kata Heri akan dibuat notifikasi ke negara asal yakni Sudan yang akan dikirim ke Badan Karantina kemudian ke kedutaan besar.
“Kemungkinan Badan Karantina akan membuat kebijakan atau peraturan kenegara Sudan karena sudah dua kali ini di Semarang ditemukan Kumbang Kapra,” katanya.