Solo, Gatra.com– Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan akan mengoptimalkan fungsi pemuda di daerah. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pemuda yang dimulai dari Provinsi Jawa Tengah.
Deputi Bidang Koordinasi Kerawanan Sosial dan Dampak Bencana Kemenko PMK Dody Usodo mengatakan program tersebut akan menyasar aparatur sipil negara (ASN) dari berbagai unsur di daerah. Tujuannya untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan di bidang pembangunan manusia dan kebudayaan.
”Dalam program ini kami juga memberikan pendidikan karakter, kedisiplinan untuk menjadi agen perubahan atau kader pembangunan manusia dan kebudayaan di daerah,” ucapnya, Rabu (25/9).
Program ini dimulai dari Jawa Tengah dan akan dilanjutkan ke semua provinsi. Sasarannya tenaga profesional di tingkat kecamatan dan kabupaten, seperti dokter, guru, tenaga pendamping desa, PKH, penyuluh agama, dan taruna siaga bencana atau tagana.
”Dengan pengoptimalan program ini kami harapkan bisa membantu percepatan implementasi program pemerintah di masyarakat,” katanya.
Totalnya akan ada 2.000 orang yang disasar dengan 1.000 orang di tahap awal. Nantinya tiap kecamatan ada 50 peserta yang akan diberi pembekalan di Rindam IV/Diponegoro Magelang pada 13-23 November 2019.
Asisten Deputi Pengurangan Risiko Bencana Kemenko PMK, Iwan Eka menambahkan melalui pembekalan ini diharapkan para peserta dapat membangun jejaring dan bergotong-royong membangun daerahnya.
”Termasuk dari mereka yang lintas wilayah diharapkan peserta bisa membangun jejaring untuk membuat konsep yang bermanfaat bagi daerahnya. Dari kegiatan ini diharapkan peserta dapat menyebarluaskan materi pembekalan pada kawan satu profesi di daerahnya,” katanya.