Temanggung, Gatra.com - Mencari resto makanan laut di daerah pegunungan seperti Magelang dan Temanggung, susah-susah gampang. Ketersediaan pasokannya sangat bergantung pada pelelangan ikan di daerah pesisir.
Hambatan pasokan itu yang justru dilihat Robby Setya, pemilik rumah makan Setya di Jalan MT Haryono, Kabupaten Temanggung sebagai peluang. Banyak hambatan berarti berkurangya jumlah saingan.
“Di Temanggung itu menu-menu seafood masih minim. Belum banyak rumah makan yang berani menawarkan menu-menu makanan laut,” kata Robby Setya.
Untuk menjaga ketersediaan bahan, Setya Rasa menerima hasil laut dari 3 pemasok besar di Wleri, Klaten, dan Semarang. Secara reguler pemasok mengirim udang, kepiting, dan aneka macam jenis kerang.
“Menu andalan di Setya Rasa saat ini sup ikan, ikan bakar, ikan steam, dan kulit ayam cabai garam yang jadi menu special. Selain ada nasi goreng mbako tentunya," ucapnya.
Kulit ayam cabai garam termasuk menu istimewa karena cara membuatnya yang sederhana namun rasanya di atas rata-rata. Idenya simple, menambah irisan bawang putih dan cabai rawit sangrai ke atas kulit ayam yang dibalut tepung renyah.
Kuncinya, mempertahankan kerenyahan kulit ayam tepung meski sudah ditambahi tumisan bawang putih dan cabai rawit sangrai. “Ada teknik khusus agar kulit ayam tepungnya tetap renyah,” ujar Robby yang enggan berbagi trik rahasianya.
Pedas rasa cabai rawitnya kuat tapi aromanya tidak nyegrak (menusuk hidung dan tenggorokan). Renyahnya kulit ayam tepung cocok dicamil atau dipadu nasi hangat.
Menurut Robby, rumah makannya mengutamakan bahan-bahan segar terutama untuk hasil laut. Semua pasokan bahan masih aman, kecuali ketersediaan kepiting yang kadang terganggu.
Robby yang punya pengalaman menjadi koki profesional, berani menampilkan menu-menu hotel berbintang di warung makannya. “Saya kira baru Setya Rasa yang berani menawarkan menu anek sup cream di Temanggung," ujarnya.
Meski menu dan kualitas di rumah makan ini sekelas hotel berbintang, harganya relatif terjangkau. Antara Rp 14 ribu hingga Rp 30 ribu. “Kualitas dan cita rasa kita utamakan. Soal harga kami sesuaikan dengan pasar menengah ke bawah," ucapnya.
Untuk rumah makan yang baru buka sekitar 2 bulan, omzet per hari Rp 1,5 juta tidak bisa dibilang kecil. Sekitar 70-an pelanggan makan di warung ini. Kebanyakan pegawai instansi pemerintah di lingkungan Pemkab Temanggung.
“Dengan lama waktu baru buka, dengan jumlah pengunjung sekarang saya kira ini sudah bisa jalan. Harapannya semakin banyak orang yang mengenal rumah makan Setya Rasa,” ujar Robby.