Jakarta, Gatra.com - Rokok elektrik atau vape, kini mulai dilirik oleh para perokok dewasa aktif di Indonesia. Teknologi terbaru dalam rokok elektrik ini biasa disebut Pod, sebuah rokok elektrik berukuran mini dan dengan sistem tertutup dan perawatan yang minim.
Perawatan pada vape regular umumnya memilih cairan elektronik, membersihkan tangki, mengganti gulungan, hingga memilih watt yang tepat. Rangkaian itu tidak lagi dilakukan setelah menggunakan Pod.
Saat ini, telah hadir teknologi terbaru dalam rokok elektronik sistem tertutup ini. Biasanya, Pod memiliki komponen cotton sebagai media pembakaran cairan, kali ini bagian cotton diganti dengan bahan keramik.
RELX, menjadi pelopor Pod pertama dengan teknologi baru ini. Hal ini menjadikan Pod lebih tahan lama dan tidak mudah aus.
Teknologi ini ditemukan oleh Kate Wang, seorang mantan kepala Uber Cina yang akhirnya mendirikan RELX Technology pada 2018 lalu. Kate dibantu oleh timnya yang terdiri dari pemain industri berpengalaman dengan beragam latar belakang industri.
Kini, teknologi terbaru rokok elektrik ini telah masuk ke pasar Indonesia. Menurut Global Expansion Director, RELX Technology, Di Yang, Indonesia merupakan salah satu pasar dengan tingkat penetrasi tembakau tertinggi di dunia.
"Indonesia memiliki estimasi 60 juta perokok dewasa di Indonesia. RELX berkomitmen untuk menawarkan alternatif Iebih baik untuk konsumsi nikotin," katanya di BCA Tower, Jakarta, Rabu (25/9).
Dalam pemasarannya, Di Yang menyebutkan, RELX memiliki sistem yang diberi nama Guardian Program atau Program Perlindungan. Dengan program ini, RELX mencegah penggunaan rokok elektronik (e-cig) pada anak di bawah umur, bekerja sama dengan pengusaha retail untuk memasang verifikasi umur bagi pembeli produk.