Jakarta, Gatra.com – Peran perempuan di bidang teknologi digital terus berkembang. Melihat hal tersebut, Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta turut menyelenggarakan acara jamuan pagi bertajuk “Silakan Valley: Memanfaatkan Solusi Fintech Inovatif dan Pengusaha Perempuan Indonesia”. Acara ini berlangsung di sela-sela Konferensi dan Expo Fintech pertama Asosiasi FinTech Indonesia (AFTECH).
“Kami melihat kegiatan hari ini sebagai awal dari sebuah hubungan yang lebih luas. Dengan demikian mendorong dialog yang lebih besar dengan sektor industri, pemerintah Indonesia, dan semua pihak yang tertarik untuk mengembangkan sektor keuangan inklusif, mudah diakses, dan bermanfaat bagi masyarakat dan perekonomian Indonesia,” kata Direktur Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID), Erin McKee di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Selasa (24/9).
Sesi diskusi tersebut menyoroti perusahaan-perusahaan fintech Indonesia yang dipimpin oleh perempuan dan fokus pada perempuan. Selain itu juga menyajikan solusi sektor swasta AS untuk meningkatkan akses bagi masyarakat kelas menengah ke bawah dan yang tidak memiliki rekening bank.
Baca Juga: Era Ekonomi Digital Itu Kolaborasi, Bukan Kompetisi
“Revolusi pembayaran tunai dan digital Indonesia yang begitu cepat membutuhkan kemitraan dan dialog berkelanjutan yang sesuai dengan visi kami dalam memanfaatkan disrupsi menjadi sebuah kesetaraan gender. Jika perempuan berhasil, maka masyarakat akan berhasil,” sebutnya dalam keterangan yang diterima Gatra.com.
USAID optimis bahwa berinvestasi pada keamanan finansial para perempuan wirausaha akan membawa kepada pertumbuhan ekonomi yang lebih besar dan inklusif bagi semua.
Menggandeng Mastercard, mereka berkomitmen untuk bekerja dalam kemitraan dengan pemerintah dan masyarakat sipil untuk meningkatkan inklusi keuangan secara maksimal.
Baca Juga: OJK Laporkan Inklusi Keuangan Digital Masyarakat Masih 49%
“Ketika Anda memberikan pemberdayaan berupa keterampilan, pengetahuan, dan akses ke teknologi kepada para pemilik bisnis seperti para perempuan yang Mastercard ajak bekerja sama di DigiAsia dan perusahaan fintech lokal lainnya, maka kami mempercepat keberhasilan mereka dan mencapai kemakmuran bersama," kata Vice President for the Center for Inclusive Growth, Asia Pacific di Mastercard, Alison Eskesen.
Kegiatan ini adalah proyek luar negeri pertama di bawah naungan prakarsa Membuka Peluang Peningkatan Ekonomi Perempuan (Providing Opportunities for Women’s Economic Rise/POWER), Departemen Luar Negeri AS. Prakarsa POWER sendiri merupakan bagian dari Prakarsa Pembangunan dan Kemakmuran Global Perempuan Amerika Serikat (United States’ Women’s Global Development and Prosperity Initiative).
Caranya dengan memanfaatkan sumber-sumber daya diplomatik guna mempromosikan perempuan dalam bisnis. Termasuk pula bekerja sama dengan sektor swasta membangun jejaring profesional dan iklim usaha yang menitikberatkan pada promosi pemberdayaan ekonomi perempuan di tingkat global.