Jakarta, Gatra.com - Massa dari elemen serikat petani melakukan demonstrasi secara terpisah di depan Gedung DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) dan Istana Negara pada Selasa (24/9) dalam rangka Hari Tani Nasional 2019.
Demonstrasi tersebut terkait penolakan terhadap berbagai rancangan undang-undang (RUU) terkait bidang pertanian.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman berpendapat demonstrasi terjadi akibat persoalan komunikasi semata. Ia beranggapan pada dasarnya niat para demonstran baik untuk menyuarakan aspirasinya.
"Ini persoalan komunikasi. Perspektif sudut pandang berbeda karena nggak ketemu, nggak dialog. Di situ persoalannya," tuturnya dalam Sosialisasi RUU (Rancangan Undang-Undang) Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan serta RUU Sistem Budi Daya Pertanian Berkelanjutan di kantornya, Rabu (25/9).
Amran mengaku upayanya selama ini dalam menindak tegas para perusahaan yang melanggar aturan lebih besar dari sekedar demonstrasi.
"Ada 1000 perusahaan yang aku tutup. semua yang ingin macam-macam pada negeri. Itu yang namanya demo. Makanya yang suka demo suruh tahu gimana rasanya jadi menteri. Enak aja," ujarnya.
Kemudian, Ia mengaku dirinya dianjurkan untuk tidak menerobos jalan di tengah kerumunan demonstran, namun Ia bergeming. "Mati besok dan hari ini sama saja," ungkapnya.