Palembang, Gatra.com – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Doni Munardo mengingatkan agar pemerintah daerah makin memanfaatkan lahan yang cendrung merupakan lahan gambut.
Pengalaman terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di sejumlah daerah hendaknya menjadi pembelajaran agar pemerintah daerah makin mengetahui ancaman yang sifatnya permanen. Jika lahan di daerah tersebut masih dominan merupakan lahan bergambut, artinya potensi ancaman karhutla sifatnya akan terus mengancam setiap tahun. “Jika merupakan wilayah rawan hendaknya memahami jika ancaman tersebut ancaman permanent, maka upayanya juga harus permanen,” tegasnya.
Lahan gambut merupakan lahan berfosil batubara muda yang tidak boleh dalam keadaan kering. “Dibandingkan dengan tahun lalu, hotspot naik 70%. Dari satelit NOAA pada 2019, naik menjadi 176, 33% dari satelit Terra dengan total lahan yang terbakar sudah mencapai 328.724 ha,"bebernya.
Dengan tidak mengatisipasinya, Doni mengatakan, akan sama halnya membiarkan batubara muda terbakar hingga sulit dipadamkan. “Upaya maksimal yang bisa dilakukan yakni dengan menanam lahan tersebut. Banyak jenis tanaman yang bisa ditanam lebih ekonomis, mislanya kopi liberica, nanas, pinang, lidah buaya, bawang merah, aren, yang tidak perlu membakar,, tentu tanaman yang ramah dengan kawasan gambut,” ungkap Doni.
baca juga : https://www.gatra.com/detail/news/446944/politik/daerah-sering-karhutla-harus-keluarkan-dana-tanggap-darurat
Dia pun berharap berbagai inovasi muncul di daerah guna pemanfaatan lahan dan sebagai upaya tegas mencegah karhutla di Sumsel.
Reporter : Else