Jakarta, Gatra.com - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani mengatakan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 akan dialokasilan untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Salah satunya ialah untuk sektor pendidikan, yang telah dianggarkan sebanyak Rp508,1 triliun.
"Alokasi dana pendidikan itu berasal dari belanja pemerintah pusat Rp172,2 triliun, TKDD Rp306,9 triliun, dan pengeluaran pembiayaan Rp29 triliun," kata Sri Mulyani saat pemaparan APBN Kita di kantor Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta Selatan, Selasa (24/9).
Pihaknya melanjutkan, sebagian dari total anggaran pendidikan tersebut akan dialokasikan untuk penelitian, yaitu Rp1,5 triliun yang digunakan untuk mendanai 1.450 riset yang dilakukan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti). Tidak hanya itu, pemerintah pun telah menganggarkan Rp284,1 miliar untuk 104 riset oleh LPDP.
Selain itu, anggaran untuk sektor pendidikan itu juga dialokasikan untuk beasiswa LPDP sebesar 1,8 triliun, yang akan diberikan kepada 5.000 mahasiswa baru S2 dan S3 dan 12.333 mahasiswa S2 dan S3 lanjutan. "Kami akan berikan beasiswa LPDP kepada 17.333 mahasiswa S2 dan S3 yang terdiri dari 5.000 mahasiswa baru dan 12.333 mahasiswa lanjutan dengan menyediakan dana senilai Rp1,8 triliun," ujar wanita yang kerap disapa Ani itu.
Untuk program Kartu Indonesia Pintar (KIP), Sri Mulyani menuturkan, pemerintah telah menganggarkan dana sebesar Rp6,7 triliun untuk KIP tingkat mahasiswa dan Rp11,2 triliun, yang diperuntukkan bagi siswa jenjang SD, SMP dan SMA.
Sementara untuk Bantuan Operasional Pendidikan (BOP), sebesar Rp4,5 triliun dari total anggaran telah dialokasikan untuk BOP PAUD. Sedangkan untuk Bantuan Operasional Sekolah (BOS), pemerintah telah mengalokasikan sebanyak Rp63 triliun.
"Kami anggarkan bagi 7,4 juta anak yang berada di tingkat PAUD sebesar Rp4,5 triliun dan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Rp63 triliun untuk 54,6 juta siswa atau 271 ribu sekolah umum atau madrasah," jelas dia.
Pun untuk perbaikan sarana dan prasarana di tiap jenjang pendidikan. Mantan Ketua Prlaksana Bank Dunia itu menerangkan, pemerintah telah menyediakan Rp307,6 miliar untuk perbaikan dan pembangunan PAUD; Rp7,8 triliun untuk perbaikan atau pembangunan 15,1 ribu ruang kelas atau 2.677 sekolah; serta Rp4,4 triliun untuk perbaikan 87 gedung kampus.
Tidak hanya untuk pendidikan formal, untuk meningkatkan kualitas generasi muda, pemerintah juga telah mengalokasikan dana sebesar Rp10 triliun. Nantinya, anggaran itu akan digunakan untuk memberikan pelatihan kerja pada sekitar 2 juta peserta melalui program Kartu Pra Kerja. "Kami target 2 juta peserta untuk Kartu Pra Kerja. Ini diperuntukkan kepada para pencari kerja atau pekerja untuk mendapatkan layanan vokasi," pungkas Sri Mulyani.