Padang, Gatra.com - Sebanyak 10 orang warga Sumatra Barat (Sumbar) menjadi korban kerusuhan yang terjadi di Wamena, Jayawijaya, Papua, Senin (23/9) kemarin. Delapan diantaranya dinyatakan meninggal dunia, satu luka-luka dan satu orang kritis.
Terkait adanya korban Ikatan Keluarga Minang (IKM) Papua akibat kerusuhan itu, Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit menyampaikan turut belasungkawa. Apalagi diantaranya yang meninggal berasal dari kampung halamannya Pesisir Selatan.
"Warga kita yang jadi korban di Papua itu, sebagian besar dari Pesisir Selatan. Kita mengucapkan duka yang mendalam, semoga orang Minang di Papua tetap tabah," kata Nasrul saat ditemui Gatra.com di ruangannya, Selasa (24/9) di Padang.
Mantan Bupati Pesisir Selatan itu menyampaikan, berdasarkan komunikasi sementara dengan warga Sumbar di Wamena, diketahui perempuan dan anak-anak telah diungsikan ke Jayapura. Sementara laki-laki masih bertahan di Wamena.
Terkait pemulangan jenazah, Pemprov Sumbar juga sudah menjalin komunikasi dengan Danrem 032 Wirabraja. Pasalnya, Korem 032 Wirabraja yang punya akses ke Korem 172/PWY, terkait kemungkinan pemulangan jenazah.
"Kita berharap masyarakat Sumbar di sana mencari tempat yang aman dulu. Kalau memang jenazahnya bisa dipulangkan, pemprov akan bantu transportasi dari bandara ke rumah duka," kata Wagub Sumbar asal Linggo Sari Baganti, Pesisir Selatan itu.
Informasi yang diperoleh Gatra.com, ada sepuluh warga asal Pesisir Selatan yang menjadi korban kerusuhan di Wamena. Delapan diantaranya dinyatakan meninggal dunia, yakni Syafriyanto (36), Jefry Antoni (23), Hendra (20), Rizki (4), Ibnu (8), Irwan (24), Nofriyanti (40), dan Yoga Nurdin Yakop (28). Kemudian, korban kritis yakni Putri (30) dan luka ringan yakni Isal (42).