Merangin, Gatra.com – Aliansi Mahasiswa Merangin bergerak turun ke jalan dan menghadiahkan ayam potong kepada anggota DPRD Merangin. Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk protes dan penolakan dari para mahasiswa terhadap RUU KUHAP.
Para mahasiswa yang turun berasal dari kampus STKIP, STAI, dan Mapala dengan membawa spanduk dan dua ayam plastik warna merah.
“Aksi ini murni dari Aliansi Mahasiswa Merangin dan ini merupakan perpanjangan dari implementasi dari aksi rakyat bergerak yang digelorakan di seluruh Indonesia,” teriak Gadis, salah satu orator aksi, Selasa (24/9).
Sementara itu, tuntutan lain agar pemerintah juga menindak tegas perusahaan korporasi yang melakukan pembakaran kebakaran hutan dan lahan.
“Tindak tegas perusahaan yang melakukan pembakaran lahan dan siapkan ruang pengobatan bagi korban karhutla,” kata Saleh, mahasiswa lain.
Saat akan dihadiahkan seekor ayam potong, Kausari, salah satu Wakil Ketua DPRD menolak untuk menerima simbolis ayam potong.
“Kita memiliki protokoler di dewan. Saya secara hati nurani tidak bisa menerima ayam potong dari adik-adik mahasiswa, kami juga memiliki kode etik yang harus dipatuhi,” ujarnya Kausari.