Bungo, Gatra.com – Kontestasi pemilihan kepala daerah hampir di depan mata. terhitung tepat setahun ke depan tepatnya 23 September 2020 masyarakat Bungo akan menghadapi pesta demokrasi pemilihan bupati Kabupaten Bungo.

Lalu, kira-kira berapa anggaran biaya yang bakal dihabiskan masing-masing kandidat nanti untuk upaya pemenangan kontestasi ini?

Dekan Fakultas Ilmu Sosial Politik Universitas Muarabungo, Mulya Jaya mengatakan Pilkada 2015 lalu katanya anggaran yang di habiskan cukup fantastis. Bahkan ada katanya salah satu kandidat yang menghabiskan dana hingga Rp35 miliar lebih.

"Tak perlu saya sebutkan kandidat yang mana, yang pasti mulai dari tahapan hingga akhir ada paslon yang menghabiskan dana hingga Rp35 miliar lebih," kata Mulya kepada Gatra.com, Selasa (24/9).

Katanya, selain mahar politik, dana media kampanye dan transportasi tim cukup menyedot anggaran, jadi tak heran kalau biayanya bisa sampai sebesar itu.

"Media kampanye ini kan banyak macamnya, nah dana ini digunakan untuk upaya supaya konstituen mau untuk menentukan pilihan kepada kandidat yang mengeluarkan dana," Kata Mulya.

Ia mengingatkan, dengan besarnya anggaran ini nanti menjadi perhatian masyarakat untuk mempertimbangkan pilihannya ke depan.

"Dana besar, masa jabatan singkat, cuma 3,5 tahun, logika ekonomisnya tak masuk, nanti setelah jadi sibuk mengembalikan modal kampanye dengan berbagai cara," katanya lagi.

Terpisah, Hutabarat pengamat politik Kabupaten Bungo mengatakan besaran dana pilkada ini akan berimbas terhadap kinerja pemerintahan ke depan.

"Kalau niatnya ikhlas untuk membangun alhamdulillah bagus, tapi kalau ada pikiran untuk menumpuk kekayaan dan mengembalikan modal kampanye bisa gawat jadinya," ujar Hutabarat.

Reporter: Frengki Sawitra