Jambi, Gatra.com – Konflik lahan antara petani dan pihak perusahaan di Provinsi Jambi terus saja terjadi dan nyaris tidak ada solusi yang diberikan oleh pemerintah. Akibat dari itu ratusan petani yang bergabung dengan Serikat Petani Indonesia (SPI) Jambi berdemonstrasi hingga menginap di kantor Gubernur Jambi sejak Senin (23/9) kemarin.
Kondisi tersebut, membuat Usman Ermulan selaku Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jambi ikut prihatin dan menemui para petani yang tengah menunggu keadilan dari pemerintahnya itu.
Di hadapan para petani itu, mantan DPR RI tiga periode itu memberikan sebuah solusi di antaranya akan meminta pihak perusahaan melalui pemerintah untuk memberikan lahan kepada petani melalui sistem inti plasma.
"Di tengah konflik ini pemerintah harus hadir, mereka panggil pihak perusahaan dan bagaimana solusinya? Rakyat juga mau makan. Solusinya bisa sistem plasma, yang penting masyarakat ada lahan," ujarnya di hadapan petani yang mengerubunginya, Selasa (24/9).
Mantan Bupati Tanjung Jabung Barat dua periode itu juga menerima keluhan dari petani, di antaranya hingga saat ini belum ada satu pun dari pihak Pemprov yang menemui mereka.
Ketua HKTI tersebut langsung bergegas menjumpai pihak Pemerintah Provinsi Jambi untuk menyampaikan dari pada aspirasi dari masyarakat itu. Namun sayangnya, Usman Ermulan belum bisa menjumpai Gubernur Jambi karena masih mendampingi Kepala BNPB RI Letjen TNI Doni Monardo memantau karhutla di Jambi.
Meski begitu, Usman Ermulan akhirnya disambut oleh Agus Sunaryo, Asisten II Pemprov Jambi pada bagian Perekonomian dan Pembangunan diruang kerjanya. Pada kesempatan tersebut, Usman Ermulan kembali menyarankan kepada pemerintah Provinsi Jambi terlebih lagi kepada pemerintah daerah dalam hal itu bupati untuk segera menyikapi persoalan tersebut.
Karena menurut Usman persoalan tersebut bisa diatasi, asalkan pemerintah mau menjembatani dan memberikan solusi antara petani dan pihak perusahaan serta untuk duduk bersama.
"Kita kasihan sama petani karena konflik ini terus saja terjadi, kita menyarankan agar ada solusi. Menurut saya solusi itu bisa dengan sistem mitra, di samping itu warga kita bisa dimanfaatkan untuk bekerja di situ menjelang hasil panen bisa diambil," ujarnya di hadapan Agus Sunaryo.
Kendati demikian kata Usman, petani yang diberikan lahan dengan sistem plasma tersebut adalah petani yang benar-benar menempati kawasan tersebut, hal itu pun dia tidak ingin ada penumpang gelap. Menanggapi hal tersebut, Agus Sunaryo, Asisten II Perekonomian dan Pembangunan mengucapkan terima kasih kepada Usman Ermulan yang telah menawarkan solusi tersebut. Menurutnya, solusi dengan sistem inti plasma antara petani adalah merupakan sebuah solusi yang tepat untuk mengatasi konflik yang tiada ujung dengan pihak perusahaan.
"Asalkan lahan tersebut memang bukan dalam kawasan. Dan penerimanya memang benar riil sesuai dengan data kependudukannya, bukan pendatang yang selalu berpindah-pindah," ujarnya menanggapi pernyataan Ketua HKTI tersebut.
Dikhawatirkan, dalam persoalan tersebut ditunggangi oleh kelompok tertentu seperti peristiwa SMB (Serikat Mandiri Batanghari) yang menghebohkan oleh aksi anarkisnya hingga berujung ditangkap oleh Polda Jambi. Memang diakuinya konflik lahan antara petani dan pihak perusahaan sudah bergulir sejak lama, tetapi dia melihat hutan yang diduduki oleh petani sebagiannya adalah hutan konsesi, karena menurutnya ranahnya adalah dinas kehutanan.
"Kalau masalah kemanusian tidak apa? Seperti plasma. Kita sepakat reforma agraria. Kita juga sayang kepada warga yang hanya memiliki lahan hanya 2 hektar, sedangkan perusahaan begitu luas," katanya.
Setelah menyampaikan apa yang menjadi keinginan dari para petani itu, Usman Ermulan kembali menjumpai para petani yang tengah berkumpul di pelataran kantor Gubernur Jambi.
Kepada para petani, Usman menegaskan untuk terus berjuang sesuai dengan ketentuan yang hukum yang berlaku di negeri ini, salah satunya tidak anarkis.
"Saya barusan ketemu dengan asisten II Pemerintah Provinsi Jambi, tadi saya minta agar persoalan ini segera diselesaikan. Salah satu solusi yang saya tawarkan tadi adalah bagaimana pihak perusahaan memberikan lahan kepada petani dengan sistem plasma," ujar Usman.
Usman pun menyatakan sikap, bahwa dirinya selaku Ketua HKTI Jambi ikut berjuang bersama para petani untuk mencari keadilan. "Kita sama-sama berjuang, jangan patah semangat. Semuanya ada solusi," katanya.
Sementara itu, Sarwadi, Ketua SPI Jambi mengaku sudah dua hari di kantor Gubernur Jambi bersama anggota petani lainnya membuktikan bahwa tidak ada anarkis yang dilakukannya.
"Iya Pak kita tetap pada aturan yang berlaku, kami buktikan sudah dua hari di sini tidak ada terjadi anarkis," katanya.
Selain itu, dengan adanya dukungan moril dari Usman Ermulan, Sarwadi bersama kelompok tani lainnya mengucapkan terima kasih, bahkan dia mendorong Usman Ermulan untuk maju di Pilgub tahun 2020 mendatang. "Terima kasih kepada pak Usman, semoga perjuangan ini bisa berhasil," ucapnya.
Reporter: Ramadhani