Jakarta, Gatra.com - Prostat merupakan bagian dari sistem reproduksi pria yang letaknya berada di bawah kandung kemih dan mengelilingi saluran kencing. Potensi terjadinya kanker apabila ada pertumbuhan yang berlebih dari kelenjar prostat. Banyak pasien yang tidak mengetahui gejala-gejala terjadinya kanker prostat. Sebagin besar mendeteksi saat sudah berada di stadium lanjut.
"Kalau pasien sudah mengeluhkan nyeri pinggul, punggung dan dada, berati kanker prostat sudah menyebar sampai ke tulang. Jadi, beberapa kasus tidak terdeteksi karena gejala kencingnya atau apapun yang berhubungan langsung dengan prostat," kata Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia (YKI), Prof. Dr. dr. Aru Wicaksono Sudoyo, Sp.PD, KHOM, FINASM, FACP saat media briefing bersama Johnson & Johnson Indonesia di Kantor YKI Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (24/9).
Namun, dokter Aru menyampaikan, bahwa ada gejala lainnya yang bisa disimpulkan sebagai diagnosa kanker prostat. Misalnya, sulit buang air besar, hilangnya kontrol untuk kencing karena intensitas buang air kecilnya lebih sering sampai gangguan ereksi.
"Kalau sudah muncul gejala seperti itu, sebaiknya langsung deteksi dengan colok dubur. Kemudian diraba apakah ada benjolan atau tidak. Kalau sudah ada benjolan harus dibiopsi. Tetapi juga bisa melihat dari kenaikan antigen spesifik prostat (PSA) yakni protein yang diproduksi oleh sel-sel di kelenjar prostat," imbuhnya.