
Padang, Gatra.com - Dinas Kesehatan Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat (Sumbar) mencatat sebanyak 880 orang di wilayah setempat terpapar Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), akibat memburuknya kualitas udara di wilayah setempat akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Kepala Dinas Kesehatan Dharmasraya, Rahmadian mengatakan, peningkatan penderita ISPA di Dharmasraya cukup signifikan. Pasalnya pada minggu ke-38 penderita ISPA di Dharmasraya sudah meningkat hingga 100 persen dari 5 persen secara keseluruhan.
"Kalau peningkatan dari minggu ke minggu sejak kabut asap diperkirakan sekitar 40-50 persen. Setiap hari selalu ada kasus penderita ISPA yang baru," ujar Rahmadian, Selasa (24/9).
Dia mengatakan, dari ratusan penderita tersebut, satu orang diantaranya sedang dirawat di RSUD Sungai Dareh, Dharmasraya untuk mendapatkan perawatan intensif. "Semua Puskesmas maupun Rumah Sakit mengalami peningkatan kasus ISPA ini," ungkapnya.
Dia menyebutkan, penderita ISPA akibat kabut asap didominasi oleh Balita, anak-anak, dan anjut Usia (Lansia). Serta lebih lebih cepat menyerang tubuh yang rentan terhadap kabut asap, maupun debu.
"Karena kualitas udara di Dharmasaraya beberapa hari terakhir terus memburuk, akibatnya jumlah penderita terus mengalami peningkatan," ucapnya. Untuk pertolongan terhadap penderita ISPA, lanjut Rahmadian, Puskesmas dan Rumah Sakit sudah 'stand by' oksigen maupun peralatan lainnya," sebutnya.
Terkait libur sekolah, Pemerintah Kabupaten Dharmasraya memutuskan untuk kembali melanjutkan aktifitas belajar mengajar, setelah meliburkan sekolah selama lima hari pada minggu sebelumnya. Namun, aktivitas olahraga dan aktifitas di luar ruangan lainnya harus diberhentikan sementara waktu.
"Kalau libur terlalu panjang, kasihan mereka (siswa) akan ketinggalan pelajaran. Mungkin mengurangi jam sekolah saja," sebut dia lagi.