Home Ekonomi Penerimaan Pajak Melambat, Sri Mulyani: Tanda Ekonomi Lesu

Penerimaan Pajak Melambat, Sri Mulyani: Tanda Ekonomi Lesu

Jakarta, Gatra.com -- Data terbaru yang dirilis Kementerian Keuangan menunjukan penerimaan negara hingga Agustus 2019 masih lesu. Kondisi ini disinyalir akibat faktor eksternal. Bahkan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, tiga komponen penerimaan negara seluruhnya melemah. Penerimaan perpajakan, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PBNP), sampai hibah seluruhnya melambat.

Sri Mulyani menmbahkan, selama priode Januari-Agustus 2019, penerimaan perpajakan tercatat Rp920,2 triliun atau tumbuh 1,4% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Kondisi sangat kontras sekali jika dibandingkan, pada periode yang sama ditahun 2018, yang mana penerimaan perpajakan tumbuh 22,31% year-on-year (YoY). Selanjutnya, PNBP pada Januari-Agustus 2019 tercatat Rp268,2 triliun atau tumbuh 11,6% YoY. Tahun lalu dalam periode yang sama, PNBP mampu tumbuh signifikan 24,3%.

“Lalu penerimaan hibah pada Januari-Agustus 2019 adalah Rp1 triliun, terkontraksi alias turun 80,9% YoY. Padahal pada Januari-Agustus 2018, penerimaan hibah melonjak 275,2% YoY,” kata Sri Mulyani pada Konferensi APBNKita Edisi September, di Kantornya, Selasa (24/9).

Menurutnya, sumbangan pajak dari berbagai sektor usaha menunjukkan perlambatan. Misalnya sektor pertambangan yang terkontraksi 13% sementara tahun lalu masih bisa tumbuh signifikan 71%. Kondisi ini, menurut Sri Mulyani, menandakan bahwa ekonomi sedang turun. Sebabnya, Pemerintah mesti waspada.

Sementara dari sisi jenis pajak, terlihat ada perlambatan. Pada Januari-Agustus 2019, penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) Badan naik tipis 3,39% sementara PPh 21 tumbuh 14,93%. "Pelemahan kegiatan ekonomi belum muncul dan memberi tekanan ke karyawan karena PPh 21 masih tumbuh double digit," ungkap Sri Mulyani.

Selain itu, lanjutnya, Pajak Pertambahan Nilai (PPN), karena perlambatan ekonomi domestik, terkontraksi 2,9% dan PPN Impor juga turun 2%. "Jadi dari sisi ini kita liat kondisi Agustus pertumbuhan penerimaan pajak dari jenis dan sektor ada tekanan dan kena kegiatan usaha di dalam negeri. Semester II ini kita harus hati-hati agar menjaga kegiatan ekonomi tetap bisa distimulasi untuk ditingkatkan. Meskipun beberapa sektor dan usaha memang tidak bisa terlepas dari pengaruh global," katanya lagi.

192